Bocah 6 Tahun Korban Ilmu Hitam Orangtuanya Dapat Hadiah Sepeda hingga Tabungan

MAKASSAR, KOMPAS.com – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman beserta istrinya, Naoemi Octarina memberikan sepeda hingga aneka hadiah untuk membantu memulihkan psikologi AP (6).

Bocah perempuan itu menjadi korban ilmu hitam orangtuanya dengan mata kanannya dicongkel.

Andi Sudirman pun menjenguk AP yang kini masih dirawat di RSUD Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa.

Dia pun sempat berbincang dengan AP yang telah menjalani operasi pada mata kanannya.

Dari perbincangan itu, diketahui AP saat ini duduk di kelas 1 SD.

Baca juga: Praktik Ilmu Hitam Korbankan Mata Kanan Bocah Perempuan, Ini Tanggapan MUI Gowa

Kejadian dugaan penganiayaan itu terjadi pada tanggal 1 September 2021 atau sehari setelah kakak AP meninggal dunia.

Kejadian dugaan kekerasan itu terjadi dirumahnya di lingkungan Lembang Panai, Kelurahan Gantarang, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa.

Andi Sudirman dalam keterangan resminya yang diterima, Rabu (8/9/2021) mengatakan, dia telah bertemu dengan korban AP dan sekaligus melihat keadaannya.

Dia pun akan mengirimkan dokter dari Provinsi Sulsel untuk mengecek bagaimana perkembangan kondisi setelah operasi.

Ia pun berharap kasus yang menimpa AP menjadi perhatian serius serta meminta Dinas P3A Dalduk KB Provinsi Sulsel melakukan pendampingan untuk upaya pemulihan dan menjaga mental anak tersebut. Rencananya, perkembangan AP akan dipantau di Rumah Aman.

“Tadi informasi pihak RS, korneanya tidak ada masalah. Tapi ada masalah di sekitar matanya jadi harus mendapat penanganan dengan baik,” kata Andi Sudirman.

Baca juga: Terungkap Dugaan Kanibalisme dalam Ritual Pesugihan yang Korbankan Mata Kanan Bocah 6 Tahun di Gowa

Mengenai dugaan kekerasan akibat ilmu hitam oleh ibu, ayah, nenek dan kakeknya, Andi Sudirman menyerahkan hal ini pada pihak berwajib serta mendukung proses hukum yang tengah didalami oleh kepolisian.

Andi Sudirman pun sempat menanyakan kepada AP dan banyak yang diinginkannya.

Dia pun beserta istrinya langsung memenuhi keinginannya untuk membantu pemulihan psikologi AP.

"Kita kasih sepeda, sepatu, tas, perlengkapan sekolah, dan juga ada tabungan untuk pendidikannya serta mainan," tuturnya.