SURABAYA, KOMPAS.com - Riyanti bingung melihat darah berceceran di dekat sumur di belakang rumahnya, Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (6/9/2021) malam.
Ia semakin cemas saat mengetahui dua putrinya, DV (20) dan DK (12), tidak berada di dalam rumah.
Mobil keluarga yang biasa diparkir di halaman rumah juga menghilang. Setelah mengecek lewat aplikasi pelacak, Riyanti mengetahui mobil itu berada di wilayah Tambakrejo, Sidoarjo.
Sepanjang malam, Riyanti bersama suaminya, Ismanto, resah memikirkan keberadaan kedua putrinya tersebut.
Kecemasan orangtua itu terjawab pada Selasa (7/9/2021) pagi. DV dan DK ditemukan tak bernyawa di dalam sumur di belakang rumahnya.
Baca juga: Pembunuh Kakak-beradik di Sidoarjo Ditangkap, Motif Pelaku karena Cinta Ditolak Korban
Evakuasi jenazah DV dan DK pun cukup lama karena petugas gabungan dari polisi dan pemadam kebakaran harus mengeluarkan air sumur terlebih dulu.
Berbekal keterangan saksi dan barang bukti di lokasi kejadian, Tim Resmob Satreskrim Polresta Sidoarjo bergerak melakukan penyelidikan.
Tak sampai 24 jam, polisi menangkap HE (25), pria yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan.
HE ditangkap di sebuah penginapan di Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Pria itu ditembak di bagian kaki karena mencoba kabur saat penangkapan.
"Kami beri tindakan tegas terukur karena HE mencoba melarikan diri saat akan ditangkap," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, Selasa (7/9/2021).