Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Ada yang Mengatakan Pernikahan Dini Terjadi di Masyarakat Sasak karena Budayanya, Mereka Tidak Paham"

Kompas.com - 07/09/2021, 05:17 WIB
Karnia Septia,
Fitri Rachmawati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalih memegang teguh adat istiadat sebagai pembenar pernikahan anak di bawah umur, dipandang salah kaprah oleh Budayawan Lombok, H Lalu Anggawa Nuraksi.

Anggawa mengatakan, Budaya Sasak justru melarang pernikahan usia anak.

 

Usia ideal pernikahan yang diajarkan adat Sasak itu adalah 20 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.

Dalam lontar-lontar kuno yang dikenal masyarakat Sasak sebagai sumber pedoman hidup, terdapat sejumlah kisah yang jelas mencerminkan tidak boleh mengawinkan anak di bawah umur.

Dalam Lontar Indar Jaye misalnya. Anggawa bercerita, dikisahkan seorang raja bernama Datu Puspe Karme yang dikenal sebagai ahli strategi dan memiliki dua orang anak. Laki-laki dan perempuan.

Baca juga: Merariq Kodeq, Penyimpangan dari Sebuah Tradisi...

Sang Datu tidak ingin anaknya merarik kodek (menikah muda atau usia dini).
Sang Datu lalu memberikan sejumlah syarat kepada anak-anaknya sebelum menikah.

Putranya diminta memelihara dua ekor kerbau, dan dia dizinkan menikah jika kerbau itu sudah beranak-pinak menjadi 144 ekor.

Sementara kepada putrinya, Datu memberikan syarat bisa dinikahi pilihan hidupnya jika telah mampu menenun dan mengisi penuh 40 peti dengan kain hasil tenunannya.

Dalam kisahnya, putra raja itu baru berhasil mengembangbiakkan dua ekor kerbau menjadi 144 ekor di usia 25 tahun.

Sementara sang putri, baru bisa memenuhi 40 peti dengan kain tenun buatannya setelah berusia 20 tahun.

“Apa yang dikisahkan dalam lontar itu, menerangkan pada kita bahwa usia ideal pernikahan itu adalah 25 tahun untuk laki-laki dan 20 tahun untuk perempuan,” kata Anggawa, kepada Kompas.com, pertengahan Agustus 2021 kemarin.

Dalam lontar lainya, seperti Rengganis, dikisahkan Putri Rengganis yang terkenal cerdas, melangsungkan perkawinan pada usia 20 tahun.

"Ketika Rengganis diminta menikah, dengan berbagai alasan dia menolaknya, hingga saat berusai 20 tahun barulah dia setuju melangsungkan pernikahan," ujar dia.

"Maka, kalau ada yang mengatakan pernikahan usia dini terjadi di masyarakat Sasak karena budaya dan adatnya, itu keliru, perlu diluruskan, mereka tidak paham tentang ajaran Sasak," tambah Anggawa.

Banyak ajaran budaya Sasak yang disampaikan secara pitutur yang digali Anggawa dari berbagai wilayah di Lombok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com