SERANG, KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidin Halim menyebutkan, bahwa masih ada orangtua siswa yang belum mengizinkan anaknya mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Meski begitu, pihak sekolah akan tetap memfasilitasi siswa agar tetap belajar secara daring.
"Enggak apa-apa (belum diizinkan orangtua), harus pendekatan persuasif, karena secara psikologis Covid-19 mempengaruhi kehidupan masyarakat," kata Wahidin kepada wartawan usai meninjau pelaksanaan PTM di SMAN 1 Kota Serang. Senin (6/9/2021).
Baca juga: Sebanyak 36 SMP di Kota Serang Mulai PTM Terbatas, Pekan Depan Giliran SD Dibuka
Menurut Wahidin, orangtua merasa takut atau khawatir anaknya terpapar Covid-19.
Namun, pihak sekolah harus tetap meyakinkan orangtua agar anaknya diizinkan dengan meminimalkan risiko penularan Covid-19 di lingkungan sekolah melalui penerapan protokol kesahatan ketat.
"Cukup traumatik. Jangan mereka, kita juga penuh kekhawatiran. Wajar masih mempertimbangkan. Tapi nanti tergantung sekolah meyakinkan kepada publik, orangtua," ujar Wahidin.
Baca juga: Hari Pertama PTM SMA di Banten, Siswa Bingung Cari Kelas hingga Tak Kenal Kepala Sekolah
Wahidin menegaskan, bila ditemukan kasus baru di lingkungan sekolah, maka akan dilakukan penghentian PTM di sekolah yang terindikasi ada transmisi penularan Covid-19.
Untuk itu, sekolah bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten akan melakukan evaluasi pelaksanaan PTM setiap minggunya.