KULON PROGO, KOMPAS.com – Seorang guru olahraga hari-hari menyambi menambang batu gunung secara mandiri di halaman rumahnya pada Pedukuhan VI, Kalurahan Krembangan, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saat menambang, guru bernama Tumijo (58) itu menemukan benda diduga tulang namun sudah membatu.
Bagi Tumijo, bentuk, dimensi dan berat yang tidak wajar membuat ia meyakini benda itu fosil tulang usia sangat lama. Bentuknya besar.
“Perkiraannya fosil,” kata Tumijo di halaman rumahnya, Senin (6/9/2021).
Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Truk Pengangkut Batu di Tebing Breksi Sleman Jadi 6 orang
Penemuan berlangsung Jumat di akhir Agustus 2021. Ia turun menambang setelah tengah hari.
Ia memilih batu putih menonjol di kaki pohon trembesi yang menjulang sangat tinggi, saat itu.
"Terasa goyang, kok rasanya enak diangkat," kata Tumijan.
Saat menambang, ia selalu memakai palu dan pahat. Menurutnya, batu di antara akar pohon itu mudah sekali terlepas dengan beberapa kali pukulan saja.
Batu menampakkan bentuk tidak biasa, namun lebih keras dan batu lebih berat. Ia hati-hati melepaskan dari batu putih itu. Benda membatu itu tidak lebih besar dari bola basket, namun berat sekali.
"Dibanding batu sebesar itu bisa satu setengah kali lipat lebih berat. Beratnya bisa lima sampai enam kilogram satu potong ini," kata Tumijo.
Ia menemukan potongan lain tidak jauh dari temuan ini. Hanya saja temuan berikutnya lebih kecil, namun mirip.
Tumijo mencuci kedua batu temuan itu sehingga kelihatan batu memiliki pori-pori yang sangat banyak, seolah tulang keropos. Batu itu memiliki gurat memanjang beraturan. Beberapa sisi ada sisa batu putih yang masih menempel.
Bentuknya terlihat jelas seperti potongan ruas tulang belakang dengan ukuran raksasa. Karena itu, Tumijo menyimpulkan fosil tulang purba.
“Kalau diperhatikan bahwa itu batu tentu bukan, tapi lebih seperti struktur tulang pecah. Apalagi ada lubang-lubang seperti itu,” katanya.
Baca juga: Bersih-bersih Makam Tua, Warga Kulon Progo Temukan Batu-batu Mirip Gamelan
Ia kemudian memperkirakan itu tulang dari satwa besar.