PEKANBARU, KOMPAS.com - Leani Ratri Oktila mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia.
Perempuan 30 tahun ini berhasil meraih medali emas bersama pasangannya Khalimatus Sadiyah pada Paralimpiade Tokyo 2020 cabang badminton.
Mereka meraih medali emas usai menaklukkan unggulan kedua asal China, Cheng He Fang/Ma Hui Hui, dengan skor 21-18, 21-12 atau dua kosong langsung, di Stadion Yoyogi.
Baca juga: Pemprov Riau Siapkan Bonus untuk Leani Ratri, Peraih Emas Paralimpiade Tokyo
Leani lahir di Desa Siabu pada 6 Mei 1991. Dia merupakan anak dari pasangan F Mujiran (65) dan Gina Oktila (53).
Anak pertama dari empat bersaudara itu tinggal di Dusun Karya Nyata, Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Saat ini, Leani sudah berumah tangga.
Ayah Leani hanya seorang petani karet dan sawit di Desa Siabu, sedangkan ibunya sebagai ibu rumah tangga (IRT).
"Selain bertani, ayahnya juga pelatih badminton di Desa Siabu," sebut Ketua National Paralympic Commitee (NPC) Kabupaten Kampar, Zulkifli saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (5/9/2021).
Baca juga: Kemenangan Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah, Kebanggaan Indonesia
Dia menyebut, Leani yang akrab disapa Etri itu adalah sosok yang baik dan rendah hati.
"Etri orangnya baik dan rendah hati," kata Zulkifli.
Dia mengaku sangat bangga atas keberhasilan Leani, yang meraih medali emas Paralimpiade Tokyo 2020.