Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Rapid Test Antigen Turun, Wali Kota Salatiga: Faskes Jangan Memikirkan Keuntungan

Kompas.com - 03/09/2021, 18:07 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menurunkan batasan tarif tertinggi biaya rapid test antigen pada Rabu (1/9/2021).

Tarif tertinggi rapid test antigen untuk Pulau Jawa-Bali menjadi Rp 99.000, serta Rp 109.000 untuk di daerah lain.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, dengan penurunan tarif tersebut akan memudahkan masyarakat untuk mendapat akses layanan di masa pandemi Covid-19.

"Dengan tarif tertinggi Rp 99.000, sangat membantu masyarakat yang akan memanfaatkan layanan pemeriksaan rapid tes antigen," jelas Yuliyanto kepada wartawan, Jumat (3/9/2021).

Baca juga: Rapid Test Antigen di Bali Jadi Rp 99.000, Dinkes Ancam Cabut Izin Faskes yang Tak Turunkan Harga

Menurut Yuliyanto selain untuk menguji kesehatan, rapid tes antigen tersebut juga diperlukan untuk dokumen perjalanan.

"Ya kan ada di beberapa titik yang mensyaratkan keterangan sehat dengan rapid test antigen tersebut untuk melintas. Dengan biaya yang lebih murah, tentu mobilitas masyarakat juga akan lebih baik," terangnya.

Yuliyanto juga mengingatkan tempat pelayanan kesehatan untuk mematuhi ketentuan tersebut.

Karena jika melanggar, Satgas Covid-19 yang merupakan gabungan dari Pemerintah Kota Salatiga, Polres Salatiga, dan TNI akan mengambil langkah tegas.

"Faskes jika melanggar tentu ada sanksi. Mulai dari teguran hingga jika perlu izinnya akan ditinjau ulang," tegasnya.

Baca juga: Pemerintah Turunkan Harga Rapid Test Antigen, Pemkot Medan Akan Awasi Faskes Penyedia Layanan

Melalui Dinas Kesehatan Kota Salatiga, lanjutnya, akan dilakukan pengawasan dan memantau setiap klinik atau laboratorium yang menyediakan pemeriksaan rapid test antigen.

"Pasti dipantau, karena kan itu sudah merupakan aturan dari pusat. Jadi jangan main-main dengan aturan tersebut. Faskes jangan memikirkan keuntungan semata di masa pandemi ini," kata Yuliyanto.

Salah seorang warga, Bambang Supriyanto mengaku senang dengan adanya aturan penurunan tarif tersebut.

"Pekerjaan saya terkadang mengharuskan keluar kota dan syarat kunjungan pakai rapid test. Tentu dengan penurunan tersebut bisa mengurangi pengeluaran," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Regional
Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Regional
Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Regional
Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Regional
Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com