PTM Digelar, Epidemiolog UGM Ingatkan Siswa Tak Kendor Prokes di Luar Sekolah

KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) telah dilakukan di sejumlah sekolah di Indonesia dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Siswa dan guru juga diharapkan menerapkan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) baik di dalam atau di luar lingkungan sekolah.

Baca juga: Belajar Tatap Muka Segera Digelar di Sejumlah Kota, Ini Daftar dan Syaratnya

"Tidak boleh ada siswa yang hanya disiplin di dalam sekolah, tapi di luar sekolah kendor 5M-nya karena siswa seperti itu berisiko tinggi menjadi sumber penularan. Harapannya semua warga sekolah," kata dr Bayu Satria Wiratama, epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dilansir dari Antara. 

Baca juga: Cerita Siswa SD di Banyuwangi Kembali Belajar Tatap Muka: Lebih Senang Ketemu Banyak Teman

Sistem tanggap sekolah

Selain protokol kesehatan dan vaksinasi, Bayu mengatakan, sistem tanggap dan pengawasan COVID-19 di sekolah juga harus dipastikan berjalan dengan baik.

Menurutnya, dengan sistem tanggap yang baik akan cepat mendeteksi siswa yang diduga terkena COVID-19.

Baca juga: Belajar Tatap Muka Terbatas di Banten, Tanpa Istirahat dan Jajan

"Kemudian ditunjang dengan memastikan sebagian besar warga sekolah yang terlibat pembelajaran tatap muka sudah divaksin," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekonologi (Kemendikbudristek) menyatakan sekolah-sekolah yang berada di wilayah PPKM Level 1-3 diizinkan membuka pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas mulai Senin (30/8).