Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Madiun Kaget Ditegur karena Belum Bayar Insentif Nakes: Kami Sudah Bayarkan Rp 19 Miliar

Kompas.com - 01/09/2021, 11:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bupati Madiun Ahmad Dawami kaget saat ditegur Menteri Dalam Negeri karena disebut belum bayar insentif tenaga kesehatan Covid-19.

Padahal pihak Pemkab Madiun sudah membayar insentif ke 3.992 nakes senilai Rp 19 miliar.

Pria yang akrab dipanggil Kaji Mbing tersebut menegaskan jika pembayaran insentif tenaga kesehatan di Madiun menjadi prioritas utama.

Baca juga: Kaget Ditegur Mendagri soal Insentif Nakes, Bupati Madiun: Sudah Kami Bayar Semua...

“Hari ini saya tadi melihat ada yang laporan bahwa Kabupaten Madiun belum membayar insentif nakes Covid-19. Padahal kami sudah bayarkan semuanya. Total anggaran yang kami bayarkan kepada 3.992 nakes sebanyak Rp 19 miliar,” ujar Kaji Mbing itu kepada Kompas.com, Selasa (31/8/2021) sore.

“Kami menyadari nakes garda terdepan paling berisiko menangani covid-19. Artinya ini harus kita perhatikan juga,” jelas Kaji Mbing.

“Kaget juga mendapatkan laporan itu. Soalnya saya kawal langsung pencairan dana insentifnya,” jelas Kaji Mbing.

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 di Madiun Tinggi, Wali Kota Sebut Masih Ada Warga Menolak Ditangani

Belum terima surat teguran

Kaji Mbing mengatakan sebelum melakukan pembayaran, pihak OPD mengajukan jumlah nakes yang merawat pasien Covid-19. Setelah itu data diverifikasi oleh tim yang telah dibentuk.

Setelah verifikasi, insentif dicairkan ke rekening masing-masing nakes.

Ia mengatakan jumlah insentif yang diterima nakes bervariasi. Tergantung jumlah pasien Covid-19 yang ditangani selama pandemi.

Baca juga: Porang Jadi Prioritas Unggulan Pertanian Nasional, Bupati Madiun: Semua Petaninya Dibantu agar Mandiri

“Variatif tergantung merawat berapa. Jadi itu verifikasinya ada daftar jaganya hingga yang dirawat berapa. Intinya sesuai porsinya masing-masing dan ada rumusnya,” kata Kaji Mbing.

Walaupun Kabupaten Madiun disebut masuk dalam 10 daerah yang belum membayar insentif, Kaji Mbing mengaku belum menerima surat teguran dari Mendagri.

Ia juga menyatakan tidak akan melakukan klarifikasi terkait teguran tersebut.

“Saya belum pernah (menerima) dan belum sampai (suratnya),” ujar dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhlis Al Alawi | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com