MEDAN, KOMPAS.com - Julainus Simanungkalit, juru parkir di Pasar Simpang Limun, Medan, korban penembakan perampok toko emas, sampai hari ini masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.
Erwin yang sehari-hari disapa Erwin ini sudah pindah ke salah satu ruang rawat inap di rumah sakit itu.
Baca juga: Perampokan Toko Emas di Medan Berlangsung 5 Menit, Pelaku: Mau Selamat, Tutup Matamu!
Erwin sempat mendapat perawatan insentif di IGD setelah lehernya ditembak perampok pada Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Perampokan di Medan, Tukang Parkir Ditembak Saat Coba Hentikan 4 Pelaku Bersenpi dengan Kotak Tahu
Erwin bercerita, beberapa saat sebelum kejadian, seperti biasa dia melaksanakan tugasnya mengatur parkir di pasar itu.
Baca juga: Detik-detik Tukang Parkir Ditembak Saat Coba Hentikan 4 Perampok di Medan dengan Kotak Tahu
Erwin datang hari pagi karena merupakan jam-jam ramai.
Baca juga: Beredar Foto Penangkapan Perampok Toko Emas di Simpang Limun Medan, Polisi: Hoaks
"Soalnya kalau pagi itu ramai, sampai tengah hari," kata Erwin sembari berbaring di tempat tidur rumah sakit, Senin (30/8/2021).
Suasana di pasar itu juga masih sama seperti hari-hari biasa. Dia kebetulan berjaga tak jauh dari dua toko emas yang jadi lokasi aksi empat perampok.
Selepas tengah hari, tiba-tiba dia mendengar orang berteriak. Sejumlah orang juga berlarian melewatinya.
"Rampok, rampok," kata Erwin menirukan teriakan orang di sekitarnya.
Tanpa pikir panjang, dia ikut mengejar ke arah orang berlarian. Waktu itu yang mengejar perampok tersebut cukup ramai.
Erwin kemudian memungut kotak tahu di dekatnya. Dia maju dan langsung melempar benda itu ke arah para perampok.
Waktu itu, dia tidak tahu bahwa para perampok menenteng senjata api.
Kawanan perampok toko emas itu memakai sebo dan masker warna hitam. Dia sulit mengenali wajah mereka.
"Orang ramai, saya tidak melihat orang itu bawa senjata," ungkap Erwin.
Usai Erwin melempar kotak tahu, salah satu pelaku bertubuh tinggi langsung menembak ke arahnya.