SURABAYA, KOMPAS.com - Pengorbanan dan kerja keras semua elemen masyarakat di Kota Surabaya sangat membantu dalam penanganan Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur.
Di tingkat terendah, perangkat rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) di Surabaya juga memiliki peran penting dalam memutus rantai penyebaran kasus di wilayah masing-masing.
Seperti yang dilakukan Ketua RT 02 RW 08, Kelurahan Genteng, Kecamatan Genteng, Syahri selama ini.
Baca juga: Blusukan ke Kampung Padat Penduduk di Surabaya, Khofifah Sisir Unregistered People
Kepada Kompas.com, Syahri menceritakan pengalaman yang tak pernah ia lupakan dalam penanganan Covid-19 di wilayahnya.
Saat pandemi Covid-19 menyebar dan meluas di Indonesia, tepatnya pada Maret 2020, ia memang berinisiatif melakukan pencegahan agar warga kampungnya tidak terpapar virus corona.
Berbekal pengetahuan seadanya, saat itu Syahri lebih banyak mencari tahu bahaya virus ini melalui media massa dan tayangan-tayangan televisi.
Dua bulan kemudian, kasus Covid-19 di Surabaya mulai meluas dan menjangkiti ribuan orang.
Pada Mei 2020, Syahri mendapatkan laporan dari Puskesmas Peneleh dan warga bahwa adalah salah satu warga kampungnya terpapar Covid-19.
Baca juga: Di Balik Perusakan Wisma Karanggayam, Ada Sengketa Berkepanjangan Persebaya dan Pemkot Surabaya
Warga positif Covid-19 berkeliaran di pasar
Warga yang terpapar Covid-19 tersebut membuat warga lainnya ketakutan karena ia berkeliaran di pasar.
Dari situlah awal mula Syahri terjun langsung melakukan pencegahan, memberikan edukasi kepada warga, hingga membantu penanganan Covid-19 kepada warga yang membutuhkan.
Sebuah pengalaman berharga bagi Syahri yang terus ia kenang hingga sekarang.
"Jadi warga saya itu positif terpapar Covid-19 awal-awal pandemi, sekitar bulan Mei 2020. Jadi mungkin pemahaman warga masih kurang saat itu, sehingga mungkin anggapan mereka kalau sudah positif itu masih bebas ke mana-mana," kata Syahri kepada Kompas.com, belum lama ini.
Saat itu, Satgas Covid-19 di wilayah kampungnya melapor kepada Syahri. Kemudian, pihak puskesmas juga melaporkan hal yang sama bahwa warga di kampungnya yang terpapar Covid-19 berkeliaran di luar.
"Dari situ saya akhirnya cari orang ini. Ternyata ketemu di pasar itu (Pasar Genteng). Akhirnya saya minta, saya bujuk, saya edukasi, saya ajak pulang," ujar Syahri.
Menurut Syahri, warganya yang terpapar Covid-19 ini sehari-harinya memang berjualan di pasar.
Namun, Syahri tidak langsung menyalahkan warganya. Sebab, saat itu ia memang belum pernah memberikan edukasi kepada warga, apa yang harus dilakukan bila terpapar Covid-19.
"Nah, waktu itu memang, saya belum sempat memberikan edukasi kepada mereka. Tahu-tahu mereka sudah keluar ke mana-mana," ujar Syahri.
Baca juga: Kebakaran Rumah di Surabaya, Anak Berusia 12 Tahun Meninggal, Ayah dan Ibunya Terluka