KOMPAS.com - Kasus harian Covid-19 di Jawa Barat disebut tertinggi se-Indonesia, pada 24 Agustus 2021 mencapai 5.000 kasus. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara mengenai data tersebut.
Dalam konferensi pers virtual yang digelarnya, Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan, tingginya kasus harian Covid-19 di Jabar akibat data lama. Sebab dari 5.000 kasus per 24 Agustus itu, 4.000-nya data kasus lama.
"Tiga hari terakhir, ada sinkronisasi data dari Depok, misalnya. Kemungkinan hari ini terakhir, dua hari terakhir naik 5.000-an, hari ini juga," kata Emil dalam konferensi pers virtual, Jumat (27/8/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
"Tapi dalam waktu bersamaan update kesembuhan dari Depok tinggi, rata 10.000-an. Sehingga total, walaupun ada laporan kasus harian naik, malah kasus aktifnya turun sampai tadi minus 15.000," lanjutnya.
Pentingnya update data
Dampak dari data lama yang belum terverifikasi tersebut, misal, Cianjur dinaikkan status PPKM-nya jadi risiko tinggi. Padahal setelah dikonfirmasi, tak ada lonjakan kasus.
Tak heran jika Emil menyebut keterlambatan verifikasi data ini jadi penghambat penetapan level PPKM.
"Kami mengusulkan, kalau kasus yang diverifikasinya kasus lama, jangan dijadikan sebagai dasar menghitung level kewaspadaan di hari ini. Karena kayak lima ribu kemarin itu empat ribunya data lama. Kalau lima ribunya dijadikan dasar utuk menghitung level kewaspadaan hari ini kan enggak fair. Nah, itu yang terjadi di Cianjur juga," kata Emil.
Baca juga: UPDATE: Sebaran 16.899 Kasus Harian Covid-19 di Indonesia, Tertinggi di Jabar