REMBANG, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mendapatkan anggaran sekitar Rp 110 miliar dari pemerintah pusat untuk membangun kawasan Lasem Kota Pusaka.
Ketua tim koordinasi pembangunan Lasem Kota Pusaka, Fahrudin, mengatakan anggaran proyek tersebut diberikan oleh pemerintah pusat secara bertahap.
“Jadi itu sifatnya pemberian paket dari pemerintah pusat untuk menjadikan Lasem sebagai Kota Pusaka. Anggaran sebesar itu bertahap, untuk yang pertama kira-kira Rp 15 miliar, tapi total anggaran kira-kira sebesar itu kalau memang direalisasikan semua, karena nanti ada pembuatan jalan, taman, hingga mengembalikan bentuk masjid seperti aslinya,” ucap Fahrudin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Dari Depok sampai Kesengsem Lasem, Kisah Tiga Lulusan FIB UI Berkontribusi ke Masyarakat
Fahrudin menjelaskan proyek tersebut sudah mulai dijalankan pada tahun ini. Penandatanganan kontrak juga telah dilakukan untuk memulai pelaksanaan pembangunannya.
“Itu nanti pembangunannya modelnya multiyear, sampai rencana Lasem Kota Pusaka itu terwujud," katanya.
Menurutnya, pencanangan Lasem sebagai kota pusaka telah direncanakan beberapa tahun belakangan.
Kesepakatan antara tokoh agama, tokoh masyarakat dengan pihak pemerintah kabupaten terkait hal tersebut juga telah berjalan.
“Mungkin dua tahun sebelumnya sudah dimulai. Jadi kesepakatan antara tokoh di Lasem itu juga cukup lama untuk mengekspos ini kota santri harus ada dan ada pedagang Chinese, budaya-budaya Chinese juga tetap dipertahankan, seperti ada kelenteng dan sebagainya nanti semua akan ditata,” jelasnya.
Baca juga: Javier, Sosok Anak Muda Penerus Legenda Batik Lasem, Ada Doa di Selembar Kain
Fahrudin yang juga merupakan Kepala Inspektorat Kabupaten Rembang berharap dengan adanya Lasem sebagai kota pusaka, mampu mendongkrak perekenomian bagi daerahnya.
“Jadi harapan saya bahwa Lasem sebagai kota pusaka itu nanti akan menjadi tempat atau pusat budaya. jadi pusat budaya di mana di situ ada pluralisme, jadi kedamaian ketenteraman bisa tercapai, bisa terwujud dengan adanya Lasem kota pusaka, jadi sebagai contoh atau bentuk dari pluralisme yang ada di Indonesia,” terangnya.
“Sehingga keberuntungannya untuk pemkab Rembang pasti akan dikenal oleh masyarakat banyak, kemudian diharapkan nanti terkait dengan wisata religi, wisata-wisata budaya dan lain sebagainya, sehingga tumbuh ekonomi terkait dari pariwisata tersebut,” imbuhnya.