Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Mal, Sleman Siapkan Skenario Uji Coba Pembukaan Tempat Wisata

Kompas.com - 26/08/2021, 16:39 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, menyiapkan skenario uji coba pembukaan tempat wisata.

Skenario ini sebagai kerangka aktivitas pariwisata jika nantinya mendapatkan izin menggelar uji coba.

"Selama Covid-19 ini, sektor wisata yang paling terdampak karena di situ pusat kerumunan dan akhirnya ditutup," ujar Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam keterangan tertulis, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Soal Pembukaan Tempat Wisata Saat PPKM, Ini Arahan Sandiaga Uno untuk Pemerintah Daerah

Kustini menyampaikan, dampaknya para pelaku wisata tidak memiliki pendapatan. Sebab, mereka mengantungkan hidupnya dari sektor pariwisata.

"Pelaku wisata banyak berkeluh kesah ke kami dan meminta adanya kebijakan yang bisa membantu mereka," ucapnya.

Menurutnya, seluruh tempat wisata baik yang dikelola swasta maupun masyarakat akan melalui tahapan verifikasi terlebih dahulu.

Verifikasi ini berkaitan dengan kesiapan protokol kesehatan (prokes) masing-masing destinasi wisata.

"Hampir semua tempat wisata di Sleman sudah mengantongi CHSE dari Kemenparekraf. Tinggal reaktivasilagi dan kita pastikan kesiapan prokesnya," tegasnya.

Selain itu, yang menjadi pertimbangan adalah capaian vaksin pelaku wisata yang sudah mencapai 80 persen.

Baca juga: Lebak PPKM Level 2, Tempat Wisata Dibuka, Pengunjung Wajib Bawa Sertifikat Vaksin

Di masing-masing destinasi wisata harus memiliki tim gugus tugas Covid-19 yang akan memantau prokes selama kegiatan pariwisata.

"Karena vaksin kita terus percepat, harapannya jika pelaku wisata sudah 100 persen dosis pertama vaksin, wisata sudah diperbolehkan untuk buka," tandasnya.

Uji coba pembukaan pariwisata, lanjutnya, merupakan hal penting yang harus menjadi pioritas utama.

Pasalnya, sektor pariwisata di Sleman selama ini menyumbang pendapatan daerah terbesar.

Setiap destinasi wisata mampu menyerap ribuan tenaga kerja dan menjadi mata pencaharian bagi masyarakat Sleman.

"Apalagi jika dikaitkan dengan produk pertanian, selama pariwisata ditutup penjualan produk pertanian juga menurun. Jika pariwisata buka, hasil penjualan produk pertanian ini bisa meningkat. Ini yang juga jadi pertimbangan kami," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suparmono menuturkan, ada dua hal penting dalam melakukan uji coba ini yakni protokol kesehatan dan vaksin.

Konsep wisata di wilayah Sleman kebanyakan berada di ruang terbuka. Sehingga relatif lebih aman.

"Tentunya kita akan pastikan protokol kesehatannya ketat dan semua telah tervaksin. Kalau kriteria ini bisa terpenuhi, kami yakin Sleman akan mendapatkan ijin untuk uji coba pembukaan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Regional
Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Regional
Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com