YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gunung Merapi masih terus mengeluarkan guguran lava pijar.
Berdasarkan hasil pemantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada hari ini, Kamis (26/8/2021), sejak 00.00 WIB hingga 06.00 WIB tercatat telah terjadi 18 kali guguran lava.
Jarak luncur guguran lava itu mencapai 1.500 meter ke arah barat daya.
BPPTKG juga mencatat, pada hari ini sudah terjadi 64 kali gempa guguran, empat kali gempa embusan, dan satu kali gempa fase banyak di Gunung Merapi.
Baca juga: Kawanan Kera Ekor Panjang Turun dari Gunung Merapi, Masuki Desa di Magelang
Hingga kini, Gunung Merapi masih berstatus siaga (level III). Status itu belum berubah sejak November 2020.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Baca juga: Selama Sepekan, Gunung Merapi 20 Kali Keluarkan Awan Panas
Masyarakat diminta agar tidak berkegiatan di daerah potensi bahaya.
Selain itu, masyarakat diharapkan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.