Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatim Kini Dominan Zona Oranye Covid-19, Satgas: Tidak Boleh Lengah

Kompas.com - 26/08/2021, 05:36 WIB
Muchlis,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kasus aktif Covid-19 di Jawa Timur terus turun dalam sepekan terakhir yang membuat wilayah tersebut keluar dari zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19.

Juru bicara Satgas Kuratif Covid-19 Jatim dr. Makhyan Jibril Alfarabi menjelaskan, kasus Covid-19 di Jatim pada pekan ini menunjukkan hasil yang sangat signifikan.

"Alhamdulillah untuk penanganan Covid-19 di Jatim ini menunjukkan hasil begitu signifikan. Kita melihat dari status keseluruhan daerah di Jatim dominan berada di level 4. Sekarang alhamdulillah kita sudah di level 3," Kata Jibril saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Rabu (25/8/2021) malam.

Baca juga: Pemkot Surabaya Gelar Vaksinasi Pakai Moderna untuk Masyarakat Umum, Begini Cara Daftarnya

Jibril memastikan, secara zonasi saat ini Jatim didominasi zona oranye atau risiko sedang penularan Covid-19. 

"Kita bisa melihat di data, zona merah di Jatim turun signifikan. Pekan lalu kita ada 15 zona merah, sekarang turun menjadi 4 daerah yang masih merah," ungkap dia.

Sementara untuk zona kuning atau rendah penularan Covid-19, naik dari 1 daerah menjadi 9 daerah. 

Menurut Jibril,  upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jatim menekan laju penularan Covid-19 selama ini tak lepas dari dukungan dan sinergi yang baik dari pemerintah pusat, TNI, Polri, masyarakat serta para pelaku-pelaku usaha sehingga hasilnya sangat positif.

"Harapannya kita tidak boleh lengah. Kita harus bisa pertahankan kondisi saat ini agar nantinya ketika pemerintah perlahan melonggarkan, maka tidak akan menghadapi terpaan Covid-19 selanjutnya," pungkas dia.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Korban Rumah Ambruk di Surabaya Sempat Temani Anaknya Belajar Daring

Kasus aktif Covid-19 di Jatim per Rabu (25/8/2021) tercatat sebanyak 376.738 dengan tambahan 1.619 kasus.

Sementara kasus sembuh sebanyak 332. 287 dengan tambahan 2.689. Kemudian pasien meninggal ada 27.326 dengan tambahan 200, serta pasien dirawat sebanyak 17.129, berkurang 1.270 pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com