MAGELANG, KOMPAS.com - Logo TNI mendadak terpasang di Gedung Kantor Wali Kota Magelang, Jalan Sarwi Edhie Wibowo Kota Magelang, Jawa Tengah, Rabu (25/8/2021) siang.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono menyatakan tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari Akademi TNI terkait pemasangan logo tersebut.
Pemasangan logo ini mengingatkan kembali pada 3 Juli 2020 lalu.
Ketika itu puluhan personel berseragam TNI tiba-tiba mendatangi kantor Wali Kota Magelang, lalu memasang plang di beberapa titik di kantor ini.
Baca juga: Selesaikan Polemik Aset Eks Mako Akabri, Walkot Magelang Temui Wadanjen Akademi TNI
Plang tersebut bertuliskan "Tanah dan Bangunan Ini Milik Dephankam Cq. Mako Akabri/Mako Akademi TNI, Berdasarkan SHP No.9 Tahun 1981, IKN No.2020335014, Luas Tanah 40.000 M2".
Walaupun demikian, Joko menyatakan, logo maupun plang yang sampai saat ini masih berdiri di halaman kantor tersebut tidak berpengaruh pada kegiatan dan pelayanan masyarakat.
Ia pun meminta para pegawai di lingkungan Kantor Wali Kota Magelang tetap tenang bekerja dan tidak terpengaruh dengan pemasangan tersebut.
"Tetap bekerja seperti biasa, kerjakan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tetap berikan pelayanan masyarakat sebaik-baiknya," ungkap Joko, dalam keterangan pers yang diterima Rabu (25/8/2021) malam.
Baca juga: Polemik Aset Tanah Akademi TNI di Magelang, Ganjar: Sekarang Urus Covid-19 Dulu
Sejumlah OPD dan instansi yang berada di kompleks Kantor Wali Kota juga beroperasi seperti biasa, meskipun saat ini sedang diberlakukan kebijakan WFO (Work From Office) dan WFH (Word From Home).
Termasuk Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang sejauh ini masih menjadi garda penanganan Covid-19 juga dipastikan tidak mengalami penurunan layanan.
Joko mengatakan, saat ini Kota Magelang sedang fokus pada penanganan Covid-19.
Apalagi kota ini masih harus melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 sesuai Instruksi Mendagri Nomor 35 Tahun 2021.
"Kita sedang fokus pada penanganan Covid-19, pemulihan ekonomi dan percepatan vaksinasi. Termasuk sosialisasi protokol kesehatan (prokes) kepada masyarakat agar Kota Magelang turun level," katanya.