Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulon Progo Keluar dari Zona Merah, Jumlah Kasus Covid-19 Turun dan BOR Makin Rendah

Kompas.com - 25/08/2021, 16:43 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com- Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terbebas dari zona merah Covid-19.

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo mengungkap tidak ada lagi wilayah rukun tetangga (RT) diisolasi.

Begitu pula dengan wilayah yang tergolong zona oranye yang semakin sedikit.

Semua berlangsung dalam satu pekan belakangan.

“Dari data yang kami terima, tidak ada wilayah yang masuk zona merah. Zona orange sedikit, tersisa kuning dan hijau sangat bagus,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo Joko Satyo Agus Nahrowi di kantornya, Selasa (25/8/2021).

Baca juga: Kasus Penyelundupan Anjing untuk Konsumsi di Kulon Progo Bakal Disidangkan

Pola warna masih menjadi acuan sebagai gambaran penyebaran Covid-19 di kabupaten ini.

Joko mengungkapkan, zona hijau mendominasi hingga 89,2 persen per 24 Agustus 2021. Zona ini meliputi 3.994 dari 4.478 RT yang ada.

Zona kuning sebanyak 10,45 persen atau tersebar pada 468 wilayah RT.

Sementara, zona oranye masih muncul di 16 RT, seperti di Kokap, Panjatan, Temon dan Samigaluh.

Situasi seperti ini pernah dirasakan pada pekan terakhir Juni 2021 lalu.

Dengan gambaran terus menguatnya wilayah yang bebas dari Covid-19, Joko mengungkapkan, sepantasnya Kulon Progo sudah masuk zona hijau.

“Kulon Progo sebenarnya cukup pantas zona hijau, karena yang hijau itu sangat banyak,” kata Joko.

Baca juga: 226 Ibu Hamil di Kulon Progo Positif Covid-19, 3 di Antaranya Meninggal Dunia

Joko mengungkapkan, keberhasilan juga akibat dari penerapan isolasi terpusat di Rusunawa dan rumah isolasi yang tersebar di berbagai kalurahan.

Dengan memisahkan yang sakit dari keluarga, maka pencegahan penularan yang cepat dan besar bisa dibendung.

“Berkat kerja bersama semua pihak dan masyarakat yang bersedia menempati isolasi. Ini membuat penularan di keluarga bisa tidak terjadi. Selama ini, kalau ada anggota keluarga ada yang sakit tapi tidak dipisahkan, sedangkan mereka masih melakukan aktivitas bersama dalam keluarga, pencegahan tidak efektif,” kata Joko.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com