KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 11 wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga saat ini masih dilanda kekeringan ekstrem hingga akhir Agustus 2021.
Hal itu disampaikan Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Rahmattuloh Adji kepada Kompas.com, Selasa (24/8/2021).
Adji memerinci, 11 wilayah itu yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Alor, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Lembata, dan Flores Timur.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Pulau Sumba, NTT, Tidak Berpotensi Tsunami
Dia menyebut, Kabupaten Sumba Timur paling banyak wilayahnya yang terdampak kekeringan ekstrem yakni 20 kecamatan.
Kemudian, Kabupaten Rote Ndao sebanyak 10 kecamatan, Kabupaten Kupang sembilan kecamatan.
Selanjutnya, Kota Kupang enam kecamatan, Kabupaten Sabu Raijua empat kecamatan, Kabupaten Belu tiga kecamatan, Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata dua kecamatan.
"Kalau Kabupaten Alor, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Timor Tengah Utara, masing-masing satu kecamatan," ujar Adji.
Baca juga: Ada 28 Titik Panas Muncul di NTT, Ini Lokasinya
Adji menuturkan, saat ini zona musim di NTT sudah berada dalam musim kemarau berdasarkan monitoring awal pada 20 Juli 2021.
Oleh karena itu, kata dia, diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan.
Pihaknya memberikan rekomendasi kepada 11 wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem itu untuk melakukan sejumlah langkah antisipasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.