KOMPAS.com - Kepala Penerangan Korem 022/Pantai Timur Mayor Sondang Tanjung angkat bicara terkait adanya Lurah Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, Pemantang Siantar, Sumatera Utara, bernama Walmaria Zalukhu, yang mengaku diduga dianiaya oknum bintara pembina desa (Babinsa) berinisial JS.
Diketahui, dugaan penganiayaan itu ditulis korban di akun Facebook miliknya.
Dalam postingannya, Walmaria menuliskan, "Oknum Babinsa TNI AD inisial JS yang bertugas di Kabupaten Tapanuli Utara, keberatan atas operasi Yustisi serta penerapan PPKM LEVEL 4 tepatnya pada hari Minggu, 22 Agustus 2021 Pukul 23.00 WIB".
Baca juga: Pengakuan Remaja 18 Tahun Bunuh Pacarnya yang Hamil 8 Bulan: Kesal Sering Disuruh
Menurut Walmaria, petugas Satgas Covid-19 mengingatkan oknum Babinsa itu untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan penerapan PPKM Level 4.
Sebab, oknum Babinsa itu memiliki warung kelontong di rumahnya.
Kemudian, Walmaria menulis, "Merasa tidak senang dan bertindak arogan serta menganiaya saya (Lurah Asuhan) yang mengakibatkan mengalirnya darah segar dari hidung dan mulut saya. Dengan kejadian tsb. saya merasa trauma. Saya mohon keadilan atas kejadian yg menimpa saya,”.
Setelah viral, dengan tegas, Sondang pun membantah unggahan Facebook dari Walmaria tidak benar.
"(Unggahan Facebook) tidak benar, dan pelapor juga sudah mengakui. Alasan pelapor mungkin katanya sedang panik, dan pelapor mengakui saat kejadian Tim Satgas Covid-19 tidak ada di situ,” kata Sondang kepada awak media di depan Markas Denpom I/1 Pemantangsiantar, Senin, (23/8/2021).
Baca juga: Curhat di Facebook, Lurah Mengaku Dianiaya Babinsa
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.