SERANG, KOMPAS.com - Tb Asep Pramudia, penjual aksesoris Baduy kebanjiran pesanan usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat Baduy saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI pada 16 Agustus lalu.
Dampaknya sangat besar. Masyarakat berbondong-bondong memburu pakaian khas suku asal Banten tersebut. Di antaranya tas koja dan ikat kepala lomar.
Baca juga: Jokowi Effect, Pakaian Suku Baduy Laris Manis di Pasaran, Pejabat sampai Tak Kebagian
Asep yang memiliki gerai di Jalan Jendral Sudirman, Ciceri, Kota Serang, itu mengaku penjualannya meningkat dan bisa meraup omzet hingga jutaan rupiah.
Baca juga: Sandiaga Uno: Usai Dipakai Jokowi, Pakaian Suku Baduy Ludes Terjual di Seluruh Marketplace
"Usai Pak Presdien Jokowi pakai baju Baduy itu, permintaan banyak sampai hari ini. Terutama pakaian banyak dipesan, penjualannya jadi ngaruh, dampaknya terasa," kata Asep saat ditemui Kompas.com di gerainya. Senin (23/8/2021).
Asep menceritakan, baju kampet Baduy yang digunakan Jokowi awalnya kurang diminati. Namun, sejak dipakai Jokowi dan viral, kini diburu para pembeli.
"Yang dipakai Pak Jokowi itu justru tidak ada yang pesan awalnya, karena setelannya model lama. Sekarang rata-rata yang pesan pengin sama kaya Pak Jokowi, sampai kehabisan," ujar Asep.
Selain pakaian, tas koja yang dibuat oleh masyarakat adat Baduy dari kulit kayu pohon teureup atau terap juga banyak dipesan.
Permintaan datang dari berbagai daerah di Indonesia.
"Tas koja banyak dipesan, rata-rata yang pesan kaum milenial. Sekarang enggak malu lagi buat dipakai main ke mal, buat nongkrong, ada yang buat naik gunung, travelling juga," kata Asep.
Asep menjual pakaian adat Baduy lengkap dengan aksesorisnya seperti tas koja dan lomar mirip yang digunakan Jokowi dengan harga Rp300.000.
"Awalnya di e-commerce itu enggak ada peminatnya, sekarang laris manis sampai omzetnya jutaan, sampai lah Rp 8 jutaan. Alhamdulillah, rezeki saya, rezeki perajin juga," ucap Asep.
Tak hanya masyarakat, kini para pegawai di instasi pemerintahan, BUMN, BUMS, hingga para pejabat mulai tertarik dan memesan pakaian adat Baduy untuk digunakan pada hari-hari besar.
"Sekarang banyak yang tahu, sekarang pejabat juga banyak yang pesan," ujar dia.
Sementara, Rifai pemilik Galeri Ore Bae Cindramata Banten mengaku, penjualan tas koja seperti yang digunakan oleh Jokowi paling diburu.
"Kalau baju itu keluar cuma dua, lomar empat, kalau tas koja itu sampai 20-an yang keluar (terjual)," kata Rifai saat dihubungi Kompas.com.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.