PONTIANAK, KOMPAS.com – Sebanyak 27 dokter spesialis di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Agoesdjam Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) mogok kerja.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson mengatakan, berdasarkan laporan, dokter spesialis mogok karena tunjangan kinerja (tukin) dari bulan Januari hingga Juli 2021, belum dibayarkan.
“Alasan belum dibayarkan karena rumah sakit tidak dapat menganggarkan tukin menggunakan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) karena keterbatasan anggaran,” kata Harisson kepada wartawan, Senin (23/8/2021).
Baca juga: Gaji Belum Dibayar 2 Bulan, Puluhan Nakes di Medan Ancam Mogok Kerja
Mogoknya dokter spesialis ini menyebabkan poli spesialis di RSUD Agoesdjam Ketapang ditutup sementara.
Namun, poli yang masih buka, di antaranya poli penyakit dalam, poli bedah dan operasi, layanan poli gigi, dan pelayanan rawat inap dengan memfungsikan dokter umum.
Kendati demikian, lanjut Harisson, para dokter spesialis yang mogok akan melakukan mediasi DPRD Ketapang.
“Anggaran yang diperlukan untuk tukin kurang lebih Rp 12 miliar per tahun,” kata Harisson.
Harisson menegaskan, apa pun alasannya seorang dokter tidak boleh mogok kerja.
Dokter atau tenaga kesehatan tidak boleh memalingkan perhatiannya sedikit pun dari pasien yang sedang membutuhkan pertolongan.
Baca juga: Insentif Nakes Lhokseumawe Belum Dibayar, Dinkes: Dokumen Masih di Puskesmas, Belum Direkap
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Ketapang juga diminta fokus pada upaya pelayanan kepada masyarakat.
Setiap permasalahan yang berhubungan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat harus segera ditangani dan diselesaikan.
“Jangan dibiarkan berlarut larut, apalagi hal ini berhubungan dengan orang sakit yang butuh pertolongan,” tutup Harisson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.