Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Izin, Vaksinasi Massal di Sorong Nyaris Dibubarkan Satpol PP

Kompas.com - 21/08/2021, 16:18 WIB
Maichel,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SORONG,KOMPAS.com-Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang digelar Partai Nasdem Papua Barat nyaris dibubarkan petugas Satpol PP lantaran tak mengantongi izin pada Sabtu (21/8/2021).

Kedatangan petugas Satpol PP menggunakan tiga unit mobil dengan membuyikan sirene sontak menarik perhatian warga yang mengikuti vaksinasi di Terminal Remu Kota Sorong.

Baca juga: Dugaan Korupsi Dana Insentif Guru Kota Sorong, Modusnya Gunakan Nama Orang yang Sudah Meninggal

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Daniel Jitmau sempat adu mulut dengan kader Partai NasDem yang ada di lokasi.

Daniel mengatakan, segala kegiatan itu menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Termasuk pelaksanaan vaksinasi yang semestinya harus ada koordinasi dan izin dari Satgas Covid-19 setempat.

"Dengar ini, melakukan vaksin caranya itu tidak benar. Kenapa tidak ada komunikasi? Saya minta surat izinnya saja, kalau tidak diberikan kenapa harus dilaksanakan?" kata Daniel, Sabtu.

Baca juga: Cerita Warga Ikuti Vaksinasi Covid-19 di Sorong: Sempat Grogi, tetapi Setelah Vaksin Merasa Lega

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan yang juga ada di lokasi menyebut kemungkinan terjadi miskomunikasi terkait izin pelaksanaan vaksinasi massal.

Ketua DPD NasDem Papua Barat itu menyayangkan tindakan Satpol PP yang nyaris membubarkan pelaksanaan vaksinasi karena masalah perizinan.

Padahal pelaksanaan vaksinasi Covid-19 merupakan program tingkat nasional sampai tingkat daerah yang wajib didukung semua pihak.

"Pertayaan saya, kenapa tidak bisa diizinkan? Sekarang yang ada di dalam hati kita itu mau membantu menyelamatkan nyawa orang lain, bukannya datang mau ancam bongkar tenda dan membubarkan kegiatan tersebut," tuturnya.

Apalagi, lanjut Mandacan, pemerintah saat ini menargetkan dalam satu hari bisa melakukan vaksinasi terhadap 2 juta orang.

"Pemerintah punya target presentase yang harus dicapai, satu hari 2 juta (divaksin) di seluruh Indonesia. Termasuk kita di Papua Barat untuk memberikan kontribusi vaksin," ujarnya.

Meski sempat terjadi miskomukasi, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal yang melibatkan ibu hamil dan remaja itu tetap dilanjutkan.

Hingga 31 Juli 2021, vaksinasi warga di Kota Sorong baru mencapai 17 persen dari target 305.000 jiwa yang akan divaksin.

Oleh karena itu, pemerintah setempat mengebut pelaksanaan vaksinasi untuk mengejar target.

Baca juga: Pemkot Sorong Dapat Bantuan Kapal untuk Tempat Isolasi Terpusat, Bisa Tampung 179 Orang

Dari keterangan Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing beberapa waktu lalu, banyak pasien Covid-19 yang meninggal di Papua Barat karena belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Masyarakat diharapkan segera mendatangi tempat vaksin yang tersebar di berbagai wilayah Papua Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com