PADANG, KOMPAS.com - Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat membeli mobil dinas baru di tengah pandemi Covid-19.
Mobil baru itu yakni Mitsubishi Pajero untuk Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Hyundai Palisade untuk Wagub Audy Joinaldy.
Pembelian mobil baru itu menuai kritik dari sejumlah pihak, khususnya DPRD Sumbar. Gubernur dan Wakil Gubernur dinilai tidak memiliki sense of crisis di tengah pandemi.
Berikut fakta-fakta pembelian mobil dinas tersebut:
1. Mobil lama rusak
Gubernur Sumbar Mahyeldi menjelaskan, pembelian mobil baru dilakukan karena mobil dinas yang lama sudah rusak.
"Mobil lama sudah rusak, rem blong, enggak mungkin itu dipakai," kata Mahyeldi.
Selain itu, kata dia, pengadaan mobil juga telah dianggarkan di APBD 2021.
Baca juga: Soal Mobil Dinas Baru Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno Tak Mau Disalahkan
2. Tidak ada raso jo pareso
Anggota DPRD Sumbar Komisi V Nofrizon mengakui anggaran pembelian mobil dinas tersebut disetujui oleh DPRD Sumbar.
Menurut Nofrizon secara aturan tidak ada yang salah, tetapi bukan persoalan aturan yang disorot. Gubernur dan wakil gubernur dinilai minim etika dan sense of crisis di tengah masyarakat yang kesulitan akibat pandemi Covid-19.
"Secara aturan tidak ada yang salah. Tapi apakah pantas saat masyarakat menjerit karena pandemi, banyak kebutuhan yang harus lebih diutamakan seperti oksigen yang kekurangan atau laboratorium Unand yang juga kekurangan," kata Nofrizon.
Nofrizon juga membantah persoalan ini dikaitkan dengan politik karena pemilihan legislatif dan pemilihan kepala daerah baru saja usai.
"Ini kondisi riil masyarakat yang terjadi saat ini. Masyarakat menjerit karena pandemi, kok gubernur dan wakil gubernur membeli mobil baru. Apa tidak bisa ditunda. Dimana raso jo pareso (rasa dan perasaan,red)," kata politisi Demokrat itu.