KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 572 warga di Pulau Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini bisa menikmati layanan listrik selama 24 jam.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT Agustinus Jatmiko mengatakan, untuk menerangi pulau yang berbatasan kaut dengan Australia itu, PLN menghabiskan biaya Rp 1,4 miliar.
Dana tersebut, kata Agustinus, digunakan untuk menambah mesin 700 kVA, kubikel, pembangunan jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 0,7 kms, serta pemasangan trafo 50 kVA.
Ia menyebutkan, perubahan pola layanan dari 12 jam menjadi 24 jam dilakukan di Desa Ledeke dan sekitarnya di Pulau Raijua.
"PLN hadir hingga ke pulau terdepan yaitu Pulau Raijua dan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kelistrikan kepada masyarakat. Listrik tidak hanya memberikan penerangan, lebih dari itu semoga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar Agustinus di Kupang, Kamis (19/8/2021).
Baca juga: Beredar Kabar Badai Australia Akan Melanda NTT, Ini Penjelasan BMKG Kupang
Selain itu, PLN juga terus mendukung pertumbuhan bauran energi terbaukan di Pulau Raijua.
Menurutnya, sejak 17 Agustus 2021, PLN mengubah sistem menjadi hybrid antara PLTS kapasitas 150 kWp dan PLTD Raijua sehingga berkontribusi menyumbang 18-25 persen untuk energi hijau dari PLTS yang ada di Pulau Raijua.
"PLN terus berkomitmen untuk meningkatkan kehandalan sistem tersebut," kata Jatmiko
Kehadiran listrik 24 jam disambut gembira 572 warga Pulau Raijua.
Salah satu warga Pulau Raijua, Yakob Kiha Uly mengapresiasi kehadiran PLN mendukung kehidupan sehari-hari mereka.