KOMPAS.com - Sebuah spanduk mirip kampanye calon legislatif atau caleg terlihat di pinggir Jalan Kaliurang, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta.
Namun, setelah diamati ternyata spanduk itu merupakan ajang promosi sebuah rumah makan padang.
Di spanduk tersebut terdapat foto setengah badan lengkap menggunakan jas lengkap dengan dasi.
Kemudian di bagian atas tertulis "Padang Djuang. Rumah Makan Padang Jalan Kaliurang KM 14 (700 m Selatan UII)".
Baca juga: Kesembuhan Pasien Klaster Sangon Meningkat, Warga Pasang Spanduk Wilayah Bebas Covid-19
Kemudian terdapat tulisan dengan huruf kapital "SAYA TIDAK NYALEG, TAPI JUAL NASI PADANG" di bawahnya tertulis "NASI AMBIL SENDIRI!"
Terdapat pula daftar harga di spanduk promosi tersebut. Selain itu, terdapat juga keterangan "Pesan 1 Bungkus Saja Saya Antar Gratis!* untuk radius maksimal 2 Km"
Spanduk promosi rumah makan ini juga tertulis program yang diusung yakni "Meningkatkan gizi dengan rasa enak dan harga murah produk nasi padang djuang"
Pada bagian pojok kanan bawah terdapat lingkaran dengan tulisan cabang 1. Terdapat pula paku yang mencoblos bagian tengah lingkaran.
Marketing Direktur Rumah Makan Padang Djuang Muhammad Halim Al-Nibroos menceritakan, ide awal desain spanduk terinspirasi dari pemilihan kades di tempat tinggalnya.
"Saya itu melihat situasi di Yogya, Saya kan tinggal di Sleman saat ini baru banyak-banyaknya baliho pemilihan kades, pilih saya, pilih nomor ini, gitu kan. Saya itu terinspirasi dari situ, ya sudah saya (buat spanduk promosi) jual nasi padang saja," ujar Halim saat dihubungi wartawan, Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Terdampak Pandemi, Penjual Angkringan Bikin Baliho Kepak Sayap Empon-Empon untuk Promosi
Dia menjelaskan, desain spanduk promosinya dibuat sedemikian mirip dengan caleg hanya sekadar orang tertarik untuk melihatnya.
"Saya tidak menyangka (viral), mikirnya cuman supaya dilihat orang saja. Kan kalau gitu-gitu aja tidak dilihat masyarakat kan, sesuatu yang baru, sesuatu yang unik dan dengan pelayanan kita yang memuaskan," ucapnya.
Sebelumnya, untuk promosi menggunakan jasa advertising.
Karena masa pandemi Covid-19, Halim terpaksa harus menghemat uang.
"Keluarga besar berjuang bersama-sama. Kita memotong bambu sendiri, memasang sendiri, ini memang benar-benar perjuangan banget," tuturnya.