PURWOKERTO, KOMPAS.com - Polisi menghalau aksi demonstrasi dari Serikat Mahasiswa Bergerak (Semarak) yang rencananya digelar di Alun-alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (18/8/2021).
Pasalnya, kegiatan yang diikuti sekitar 20 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi tersebut berpotensi menimbulkan kerumunan.
Berdasarkan pantauan di lokasi, polisi yang telah berjaga sejak pagi langsung mendekati mahasiswa yang akan melakukan aksi di alun-alun sekitar pukul 10.30 WIB.
Baca juga: Pakai Bahasa Ngapak, Mahasiswa UIN Saizu Purwokerto Sosialisasi Prokes di Pasar
Sempat terjadi adu mulut antara polisi dan mahasiswa. Namun, mahasiswa yang tidak mengenakan jas alamamater itu kemudian meninggalkan lokasi.
Kabag Ops Polresta Banyumas Kompol Antonius Aldino menjelaskan, saat ini Kabupaten Banyumas masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
"Harusnya sama-sama perihatin. Jangan sampai mereka menjadi yurisprudensi bagi yang lain untuk melaksanakan seperti itu," kata Aldino kepada wartawan, Rabu.
Untuk itu, ia meminta seluruh masyarakat berkontribusi menekan penyebaran Covid-19 dengan menaati protokol kesehatan (prokes).
Baca juga: DIY Perpanjang PPKM Level 4, Warung dan Restoran Dapat Kelonggaran
Sementara itu, Koordinator aksi Fakhrul Firdausi mengaku kecewa dengan pembubaran tersebut.
"PPKM jadi alasan untuk membungkam orang menyampaikan pendapat. Yang tidak boleh kan kerumunannya, kita sudah batasi dengan hanya 20 orang," ujar Fakhrul.
Aksi tersebut rencananya sebagai ajang refleksi peringatan HUT ke-76 Republik Indonesia.
"Kita hanya ingin menyampaikan kemerdekaan Indonesia itu semu, penjabat korup, kebijakan PPKM orang tidak boleh berpendapat, itulah keresahan kita," kata Fakhrul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.