BANDUNG, KOMPAS.com - Dua ruas jalan yang kerap menjadi pusat keramaian di Kota Bandung yakni jalan Asia Afrika dan Jalan Ir H Juanda (Dago) menjadi pilot project pelaksanaan penyekatan kendaraan dengan sistem ganjil genap.
Hari ini, Jumat (13/8/2021) dua ruas jalan tersebut hanya dikhususkan untuk pengendara berplat nomor ganjil.
Pantauan di Jalan Asia Afrika, Petugas Kepolisian dan Dinas Perhubungan Kota Bandung meminta kepada pengemudi kendaraan roda dua dan roda empat yang nomor kendaraannya genap dari arah simpang lima untuk menuju jalur Lengkong lantaran Jalan Asia Afrika menuju Jalan Jenderal Sudirman hanya untuk kendaraan bermotor dengan plat nomor ganjil .
Tidak ada kendaraan yang diputat balik lantaran masing-masing ruas jalan hanya satu arah.
Baca juga: PPKM Level 4 Kota Sukabumi, Pengemudi Masih Tak Tahu Berlaku Sistem Ganjil Genap
Kepala Satuan Lalu Lintas Kota Bandung AKBP Rano Hadiyanto mengatakan, uji coba sistem ganjil genap yang diterapkan di Kota Bandung merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan PPKM level 4 yang berdasar dari Inmendagri dan Peraturan Wali Kota Bandung nomor 81 tahun 2021.
"Akhirnya keluar keputusan Kepala Dinas Perhubungan terkait penerapan sistem ganjil genap," kata Rano saat ditemui di sela pelaksanaan kegiatan penyekatan kendaraan, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat Sore.
Baca juga: PPKM Level 4, Kota Cirebon Terapkan Aturan Sistem Ganjil Genap
Alasan pemilihan jalan Asia Afrika dan Dago
Dipilihnya dua Jalan Asia Afrika dan Dago menurut Rano karena dua ruas jalan tersebut merupakan jalan yang paling banyak digunakan masyarakat Kota Bandung dengan kebutuhan berbeda namun dengan satu tujuan yakni mengurangi mobilitas masyarakat.
"Asia Afrika dan Ir. H Juanda menjadi idola masyarakat karena ada lokasi seperti Alun-Alun Bandung kemudian Dago menjadi jalur untuk masyarakat melakukan wisata. Dengan diberlakukannya sistem ganjil genap maka jumlah kendaraan yang masuk ruas jalan tersebut lebih sedikit," ungkapnya.
Rano berharap, meski masih uji coba, masyarakat bisa mematuhi aturan ganjil genap guna menekan penyebaran virus Covid-19 di Kota Bandung.
"Pertimbangannya bahwa dengan situasi yang membaik, mari kita sama-sama mengontrrol diri, mengendalikan diri, jangan sampai ada lonjakan kasus Covid lagi di Kota Bandung sehingga dengan adanya pengendalian mobilitas ini masyarakat tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan," tandasnya.