Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apindo Jabar Sebut Baru 320.000 Pekerja yang Divaksin dari Total 2 Juta

Kompas.com - 12/08/2021, 12:43 WIB
Reni Susanti,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat Ning Wahyu Astutik menilai, vaksinasi di tingkat pekerja belum maksimal.

Dari data yang dia dapatkan, hingga Senin (8/8/2021) baru 320.000 pekerja dari 610 perusahaan di bawah Apindo yang mengikuti vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Seorang Ibu dan Bayi yang Baru Saja Dilahirkannya Seberangi Sungai dengan Keranjang Ekskavator, Ini Ceritanya

Jumlah tersebut terbilang masih sedikit. Sebab diperkirakan, jumlah karyawan yang berada di naungan Apindo Jabar mencapai 2 jutaan.

Baca juga: Desta, Paskibraka Asal Jambi Meninggal karena Pecah Pembuluh Darah, Saat Latihan Sempat Mual dan Pusing

Ning menilai, persoalan tersebut ada pada ketersediaan vaksin. Apindo berharap, vaksinasi seluruh pekerja sektor industri padat karya selesai akhir September 2021.

“Tapi belum tahu pasti ketersediaan vaksinnya. Selama ini kita kejar-kejaran untuk mendapatkan vaksin,” tutur Ning, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/8/2021).

Bantuan TNI-Polri

Ning mengatakan, beberapa waktu lalu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat menyampaikan, bahwa jumlah vaksin yang didistribusikan ke Jabar belum optimal.

Karena itu Apindo lebih banyak meminta bantuan ke TNI/Polri.

“Saya bertemu Polda Jabar (beberapa kali) minta support. Makanya kami banyaknya di-support polda (ketersediaan vaksin),” ucap Ning.

Dari kerjasama itu, kemudian digelar vaksinasi di mana tidak hanya untuk karyawan.

Misalnya di Karawang, dari jumlah orang yang divaksin, hanya 60 persen yang berstataus karyawan.

Sisanya berasal dari petani, nelayan, keluarga karyawan, dan umum.

Untuk menarik minat masyarakat, pihaknya pun memberikan santunan sembako.

Sebab tidak semua warga mau divaksin. Seperti di Karawang ada nelayan tidak ingin divaksin karena kepercayaan tentang kehalalan vaksin.

Itu pula alasannya mengikutsertakan para santri untuk ikut vaksinasi.

Selain itu, untuk menarik minat para pekerja, ada beberapa pengusaha yang membuat cara unik.

Seperti salah satu perusahaan sepatu di Sukabumi, Jabar. Di mana seusai menerima setiap dosis vaksin, para pekerja akan mendapatkan kupon yang nantinya akan diundi untuk mendapatkan hadiah menarik mulai dari laptop hingga iPhone.

Ning menegaskan, Apindo akan terus bekerja maksimal untuk meggenjot vaksinasi.

Sebab para pengusaha sadar, herd imunity sangat dibutuhkan agar kondisi ekonomi segera membaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com