Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditangkap, Otak Selebaran Provokatif di Blora: Mohon Maaf "Kalih" Pak Presiden

Kompas.com - 12/08/2021, 10:02 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Khairina

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Otak penyebar selebaran provokatif, Samijo alias Suro Sentiko Samin, meminta maaf karena telah membuat keresahan masyarakat di Blora.

Dengan menggunakan bahasa Jawa, Samijo berjanji akan memperbaiki kesalahan yang telah diperbuatnya tersebut.

"Mohon maaf kalih Bapak Presiden, mohon maaf kalih Gubernur, mohon maaf kalih Bapak Bupati, mohon maaf kalih bapak polisi, mohon maaf kalih bapak Dandim. Lha kulo badhe memperbaiki lampah kulo sing mboten pantes dirungokke wong," ucap Samijo di Mapolres Blora, Kamis (12/8/2021).

Baca juga: Polisi Tangkap 24 Terduga Penyebar Selebaran Provokatif Berbahasa Jawa di Blora

Samijo mengakui selebaran provokatif tersebut memang merupakan ide yang dilakukannya. Dirinya kemudian menyuruh seseorang untuk menuliskan idenya tersebut menjadi bentuk tulisan.

"Lha wong niku mboten jarak kok, mungkin pemahaman itu ndadak, dadi mboten diancang- mboten (ide tersebut tidak disengaja, pemahaman dadakan, dan sehingga tidak direncanakan sebelumnya)," katanya.

Sekali lagi, dirinya kembali menyesali perbuatannya dan mengaku bukan seorang yang berpendidikan.

"Nyuwun ngapuro nggih, pancen wong deso sekolah mawon mboten dadi ngomong kadang saget kadang mboten (minta maaf ya, memang saya orang desa enggak bersekolah, sehingga berbicara kadang bisa kadang tidak)," jelasnya.

"Mugo-mugo koronane ndang rampung (semoga pandemi Corona segera berakhir)," imbuhnya.

Sementara itu, Rohmat yang menulis ide dari Samijo juga meminta maaf karena telah berbuat keresahan di masyarakat.

"Selamat pagi, kami bersama rekan-rekan, mohon maaf kepada bapak Presiden, Panglima TNI, Kapolri, Kapolda, Pangdam, Gubernur, Bupati, Kapolres, pak Dandim, para pejabat daerah dan masyarakat Indonesia khususnya Blora, saya memohon maaf atas perbuatan saya yang telah menghasut dan memprovokasi masyarakat untuk berbuat tidak baik sehingga membuat masyarakat resah," katanya.

Baca juga: Ada Selebaran Provokatif Berbahasa Jawa di Blora, Diselediki Polisi

Selain itu, dirinya mewakili para penyebar selebaran tersebut juga berterima kasih kepada aparat penegak hukum yang telah menyadarkan terkait tindakan yang pernah dilakukannya itu.

"Hal ini saya perbuat dikarenakan kesalahan dan kekhilafan serta kebodohan kami, kami mengucapkan terima kasih kepada bapak-bapak aparat yang telah menyadarkan dan memberikan pengetahuan bahwa yang kami lakukan adalah salah," ujarnya.

Dirinya juga mengajak kepada masyarakat Blora agar tidak mudah terprovokasi dengan selebaran-selebaran yang memancing emosi.

"Kami mengajak saudara-saudara sekalian khususnya masyarakat Blora untuk jangan mudah terprovokasi, pada hal-hal yang salah. Mari kita bersama-sama dengan pemerintah bergotong-royong dan saling membantu agar corona dapat cepat diatasi dan kehidupan semuanya normal kembali," ucapnya.

Sebelumnya, Polres Blora menantang 24 terduga pelaku penyebaran selebaran provokasi berbahasa Jawa di Blora ditangkap.

Dalam selebaran berbahasa Jawa yang diduga memuat kalimat provokasi tersebut tertulis nama 'Surosentiko Samin, tokoh penentang penjajahan Belanda di masa lalu.

Dalam selebaran itu, terdapat ajakan kerusuhan yang menyasar toko-toko milik etnis tertentu, minimarket hingga perusahaan milik luar negeri.

Bahkan perbekalan senjata sudah dipersiapkan. Dalam selebaran itu ditulis, aksi akan dimulai hari Jumat Legi mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com