SEMARANG, KOMPAS.com - Eksploitasi pengambilan air bawah tanah mengakibatkan penurunan permukaan tanah (land subsidence) di Kota Semarang.
Bahkan, masifnya pengambilan air bawah tanah ini menjadi salah satu penyebab kawasan pesisir Utara Semarang akan tenggelam.
Pakar pun memprediksi bukan tidak mungkin wilayah Kota Semarang bakal tenggelam 50 tahun lagi.
Sebab, berdasarkan penelitian penurunan permukaan tanah atau land subsidence saat ini sudah mencapai 10 -12 sentimeter setiap tahunnya.
Baca juga: Mal di Kota Semarang Dibuka, Pengunjung Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin
Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan, prediksi pakar bahwa Kota Semarang akan tenggelam 50 tahun lagi merupakan tantangan yang harus dihadapi.
Iswar meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya prediksi pakar soal Kota Semarang akan tenggelam.
Menurutnya, persoalan penurunan permukaan tanah ini memang sudah terjadi kisaran tahun 1980-an.
"Masyarakat tidak perlu takut karena ini sudah terjadi tidak baru tahun kemarin sudah terjadi sejak tahub 1980an kalau sekarang kurang lebih 40 tahun yang lalu sudah terjadi penurunan. Pemkot Semarang sudah siap siaga mengatasi itu," jelasnya kepada Kompas.com, Rabu (11/8/2021).
Pemerintah Kota Semarang pun telah berupaya mengantisipasi permasalahan tersebut dengan berbagai cara terutama memperkecil resiko banjir.
"Dampak dari penurunan tanah kan banjir akhirnya tercipta lokasi-lokasi yang lebih rendah dari permukaan air laut. Kita antisipasi dengan lakukan pompanisasi semua sungai terutama di sungai kali Semarang sehingga tidak ada air masuk ke daratan," tuturnya.
Terlebih jika curah hujan tinggi, pihaknya berupaya mencegah terjadinya luapan air dengan memperbaiki saluran-saluran drainase.
"Kemarin banjir akibat curah hujan yang sangat tinggi kita sudah perbaiki kembali saluran-saluran drainase, sempat bocor karena perilaku masyarakat sendiri. Ada sampah yang menumpuk di saluran. Tapi luapan air sudah ditanggulangi dengan pompa yang ada," katanya.
Baca juga: Kekurangan Oksigen, Pemkab Belitung Menanti Kedatangan KRI Semarang
Pemkot Semarang juga telah mengatasi persoalan penurunan permukaan tanah seiring penyediaan sumber air bersih bagi masyarakat.
"Agar bisa meminimalisir penurunan tanah antisipasi kita dengan mengurangi penggunaan air tanah untuk konsumsi masyarakat. Terutama di kawasan industri dan perumahan. Kita berupaya membangun kolam retensi yang airnya bisa dimanfaatkan untuk sumber air bersih masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, proyek SPAM Semarang Barat untuk pemanfaatan air bersih di kawasan Barat Kota Semarang juga telah rampung.