YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat sedikitnya 150 anak di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta kehilangan orangtuanya.
Jumlah itu diketahui berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DI Yogyakarta.
"Sementara ini data yang ada sekitar 150 (anak) data yang masuk dan sudah ada by name by addreess-nya. Statusnya itu orangtua terpapar Covid-19 dan meninggal. Ada yang yatim piatu, ada yang salah satu," kata Kepala DP3AP2 DI Yogyakarta Erlina Hidayati Sumardi saat dihubungi, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Pemkot Yogyakarta Fokus Kurangi Mobilitas Warga di Perumahan
Menurut Erlina, jumlah itu masih mungkin bertambah karena pendataan yang belum rampung.
Saat ini, petugas DP3AP2 DI Yogyakarta tingkat kabupaten dan kota masih mendata anak yang kehilangan orangtuanya karena Covid-19.
Berdasarkan data sementara, Erlina mengatakan, anak yang kehilangan orangtua karena Covid-19 paling banyak ada Kabupaten Bantul dan Sleman.
Dia juga mengungkapkan, baru-baru ini ada anak kembar di Bantul yang kehilangan kedua orangtua, kakak, dan neneknya.
"Ada juga di Pendowoharjo, Bantul, anak kembar dalam lima hari kehilangan kedua orangtuanya, kakaknya, neneknya. Sekitar seminggu lalu," ungkapnya.
Baca juga: Satgas Penebalan Nakes Mulai Diterjunkan untuk Dampingi Warga Yogyakarta yang Isoman
Erlina menyatakan, anak yang kehilangan orangtuanya karena wabah virus corona akan mendapat bantuan dari Pemerintah DI Yogyakarta.
Keberadaan anak-anak tersebut juga bakal diawasi agar tidak menjadi korban perdagangan manusia atau tidak diasuh secara baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.