SOLO, KOMPAS.com - Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) isolasi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah, terus menurun.
Penurunan terjadi sejak pemerintah menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat maupun level 4.
"Kalau kemarin (puncaknya) sekitar 600 pasien Covid yang dirawat. Sekarang sudah 250 pasien yang dirawat. Jadi sudah turun sekali. Turunnya sudah lebih dari 50 persen," kata Direktur RSUD Dr Moewardi Solo Cahyono Hadi di Solo, Jawa Tengah, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Kabar Baik, BOR Isolasi RS di Banten Turun Signifikan Jadi 55 Persen
Cahyono mengatakan sejak BOR isolasi turun sudah membongkar dua dari tiga tenda darurat yang terpasang di halaman rumah sakit.
Sebelumnya, tenda darurat itu dipasang sebagai pemeriksaan awal atau screening bagi pasien sebelum mereka masuk ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD).
"Tenda-tenda sudah mulai kita bongkar. PPKM cukup efektif menurunkan jumlah pasien Covid yang dirawat di rumah sakit," ungkapnya.
Cahyono mengatakan BOR isolasi pasien Covid RSUD Dr Moewardi terus menurun sejak dua pekan terakhir.
"Dua mingguan ini sudah mulai turun terus. Parameter kita itu di tenda. Sekarang semua tenda kosong. Sudah tak lepas satu persatu. Hari ini tak lepas lagi satu jadi sudah dua yang dilepas. Sekarang tinggal satu tenda," terang dia.
Baca juga: PPKM di Kota Tasikmalaya, Kadinkes: BOR Rumah Sakit dan Level Status Penyebaran Covid-19 Turun
Meski BOR isolasi pasien Covid RSUD Dr Moewardi turun, tetapi BOR ICU masih penuh. Dari kapasitas 68 tempat tidur yang tersedia masih tersisa sekitar 10 tempat tidur.
Cahyono menjelaskan masih banyaknya pasien yang dirawat di ICU karena RSUD Dr Moewardi sebagai rujukan pasien Covid dari berbagai daerah.
"Kalalu ICU tetap banyak. Karena kan Moewardi sebagai rumah sakit rujukan sehingga semua datangnya ke kita," kata Cahyono.
Pihaknya berharap jumlah pasien Covid yang dirawat di RSUD Dr Moewardi terus menurun. Penegakan protokol kesehatan menjadi kunci utama dalam pengendalian Covid-19.
"Yang penting itu kita prokes. Kata kunci kita prokes sama jaga jarak dan vaksin. Kalau kita vaksinkan mengenal anti bodinya," tandas Cahyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.