TEGAL, KOMPAS.com - Kabupaten Tegal akhirnya mendapat tambahan 23.448 dosis vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
“Saya sampaikan fakta ke Pak Gubernur jika kebijakan pembagian vaksinnya tidak memperhatikan jumlah penduduk Kabupaten Tegal yang terbanyak ke lima di Jawa Tengah,” kata Bupati Tegal Umi Azizah kepada wartawan, Rabu (4/8/2021).
Dikatakan Umi, sempat terjadi daftar antrean penyuntikan vaksin untuk warga selama 20 hari karena stok vaksin menipis.
"Sebelumnya pembagian vaksin untuk Kabupaten Tegal sangat sedikit dan tidak proporsional dengan jumlah penduduk, kata Umi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Jateng Dapat Jatah 11.000 Vial Vaksin Moderna, Prioritas Hanya untuk Nakes
Karena stok yang menipis, Umi pun mengaku telah melaporkannya ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, Umi melalui siaran konferensi video pada Senin lalu menyampaikan ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soal rendahnya alokasi vaksin untuk Kabupaten Tegal.
Saat itu, Umi menyampaikan jika Kabupaten Tegal dengan 1,59 juta penduduknya atau 1,2 juta orang sasaran penerima vaksin, baru 9,76 persen yang sudah divaksin tahap pertama.
Umi mengaku, rendahnya capaian target vaksinasi yang menempatkan Kabupaten Tegal berada di urutan terbawah di Jawa Tengah karena pasokan vaksin dari pusat maupun provinsi sangat sedikit.
“Alokasi vaksin ini sifatnya diberikan, kita hanya menyampaikan kebutuhan. Sementara yang berwenang membagi adalah provinsi dan Kementerian Kesehatan,” ujar Umi.
Baca juga: Vaksin Covid-19 di Tegal Terbatas, Daftar Tunggu Sampai 20 Hari
Sementara, jika dilihat dari jumlah tenaga vaksinatornya sudah sangat mencukupi, yakni 1.699 orang terdiri dari 1.662 tenaga kesehatan (nakes) Pemkab Tegal, 30 nakes dari TNI, dan tujuh lainnya dari kepolisian.
Dengan jumlah tersebut, pihaknya mampu memvaksin hingga 10.000 orang per hari.
Umi berharap, penambahan vaksin bisa segera direalisasi dan ketimpangan alokasi antarkabupaten kota di Jawa Tengah dapat dikendalikan.
“Saya tidak sedang berprasangka buruk, namun ketimpangan pembagian yang mengakibatkan kelangkaan vaksin di satu daerah dan melimpahnya vaksin di daerah lain dapat menciptakan kerawanan sosial dan memunculkan konflik kepentingan, termasuk fenomena politik,” pungkas Umi.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Tegal Umi Azizah menyebut jumlah vaksin di Kabupaten Tegal saat ini masih terbatas.
Tingginya antusiasme warga untuk mendapatkan vaksin membuat daftar tunggunya semakin lama hingga 20 hari.