Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Air Warna Merah di Pantai Banyuwangi, Diduga Fenomena "Ride Tide", Dipicu dari Plankton yang Mati

Kompas.com - 03/08/2021, 19:39 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi angkat suara terkait video yang merekam munculnya air berwarna merah seperti darah di Pantai Grajagan.

Dalam video tersebut, air berwarna merah darah keluar dari pasir di pantai.

Menurut Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Banyuwangi, Suryono Bintang Samudera, biasanya air berwarna merah di pantai disebabkan karena alga dan plankton yang telah mati.

Ia menyebut fenomena tersebut fenomea ride tide.

Baca juga: Video Viral Muncul Air Berwarna Merah Darah di Pantai Banyuwangi

“Bisa jadi fenomena itu karena ada alga atau plankton yang mati. Sehingga terjadi fenomena red tide," kata Suryono, saat dihubungi, Selasa.

Menurutnya, fenomena red tide terjadi karena ada perubahan musim yakni dipicu perbedaan suhu di dasar dan permukan laut.

Perebdaan suhu tersebut menyebabkan plankton dan alga mati.

Baca juga: Cerita Nanang, Penjual Bendera Musiman di Banyuwangi, Pernah Untung Rp 28 Juta untuk Nikahan Anak

“Ini terjadi karena upwelling, yakni ada arus vertikal dari dasar laut menuju permukaan karena perbedaan suhu,” ujar dia.

Suryono menjelaskan saat fenomena tersebut terjadi, biasanya akan keluar zat amonia berbahaya bagi ekosisitem biota laut dan mengakibatkan ikan-ikan di area tersebut mati.

Namun untuk memastikannya, Suryono akan mengirim tim untuk memeriksa fenomena tersebut.

"Ini akan kami cek, karena khawatir kejadian itu mengeluarkan amonia. Ini bisa menjadi racun bagi biota yang ada di sana,” kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imam Rosidin | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Warga Lombok Timur Terluka Parah Diserang Babi Hutan Saat Berladang

3 Warga Lombok Timur Terluka Parah Diserang Babi Hutan Saat Berladang

Regional
Dentuman dan Erupsi di Gunung Ruang Sulut, 838 Warga Dievakuasi

Dentuman dan Erupsi di Gunung Ruang Sulut, 838 Warga Dievakuasi

Regional
Awal Mula Terungkapnya Kasus Pria Dibunuh dan Dicor Tukang Kebun di Bandung Barat

Awal Mula Terungkapnya Kasus Pria Dibunuh dan Dicor Tukang Kebun di Bandung Barat

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com