Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol Solo Kesulitan Awasi Aturan Makan di Tempat Selama PPKM Level 4

Kompas.com - 29/07/2021, 17:20 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, meminta kesadaran pelaku usaha maupun pembeli untuk bersama-sama mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Meski ada penyesuaian aturan selama perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, bukan berarti bebas melanggar.

Penyesuaian aturan PPKM Level 4 diberikan agar roda perekonomian masyarakat tetap berjalan, tapi protokol kesehatan tetap dilaksanakan.

Baca juga: Kematian Akibat Covid-19 Solo Tinggi, Gibran: Pasiennya Bukan dari Solo Semua

Berdasarkan surat edaran Wali Kota Solo Nomor 067/2284 tentang PPKM Level 4 disebutkan warung makan, pedagang kaki lima, kafe, dan sejenisnya diizinkan makan di tempat dengan maksimal pengunjung 25 persen dari kapasitas.

Kemudian kursi dengan jaga jarak antar orang paling sedikit dua meter atau maksimal tiga tikar serta durasi makan setiap pengunjung maksimal 20 menit dan menerapkan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

"Sebenarnya ini menjadi kesulitan kami melakukan pengawasan 20 menit. Kalau seorang duduk di situ, dia masuknya kapan, mulai makan kapan dan selesai kapan tidak mungkin kita lakukan," kata Kepala Satpol PP Solo, Arif Darmawan dihubungi di Solo, Jawa Tengah, Kamis (29/7/2021).

"Petunjuk Pak Wali Kota dan Pak Wakil Wali Kota diminta kesadaran baik warung makan, restoran dan sebagainya jangan sungkan-sungkan untuk melapor ketika lebih dari 20 menit. Dan masyarakat sendiri juga sadar untuk segera selesaikan 20 menit untuk segera meninggalkan," tambahnya.

Baca juga: Dinas Pendidikan Solo Siapkan 75.315 Anak untuk Divaksin Covid-19

Arif menjelaskan penyesuaian aturan makan di tempat 20 menit bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok, tapi setelah selesai makan segera kembali.

Dia pun mengimbau pemilik usaha maupun restoran memberikan edukasi kepada pembeli untuk ikut bersama-sama menerapkan protokol kesehatan.

"Kami ingatkan bahwa 20 menit makan di tempat ini untuk kepentingan bersama. Jadi anda butuh makan silakan makan, selesai makan jangan ngobrol, merokok di situ. Tapi segera balik kanan (kembali)," terang Arif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com