Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Mahasiswa Tolak PPKM di DPRD NTB Diwarnai Perusakan Pintu Gerbang

Kompas.com - 28/07/2021, 22:01 WIB
Fitri Rachmawati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.COM- Aksi unjuk rasa massa mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Rakyat NTB, diwarnai perusakan pintu gerbang Gedung DPRD NTB, Rabu (28/7/2021).

Mahasiswa emosi karena tak satu pun anggota DPRD NTB menemui mereka.

Massa aksi yang marah mulai merangsek masuk hingga pintu gerbang DPRD setinggi dua meter tersebut roboh. Mereka juga menginjak-injak pintu gerbang yang telah roboh.

Saat massa hendak masuk ke gedung DPRD NTB, aparat kepolisian yang telah tiba berupaya menghalangi mereka.

Baca juga: Nikahi 2 Wanita Sekaligus, Korik: Jangan seperti Saya, Tidak Semudah yang Dibayangkan

Massa aksi lalu memilih naik ke tembok dan plang kantor DPRD sembari membentangkan sejumlah spanduk berisi tuntutan dan kecaman akan buruknya penahanan covid-19 di Indonesia dan NTB.

Mereka juga menolak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang dinilai hanya akan menyengsarakan rakyat.

Koordinator Aksi Huswatun Hasanah mendesak, Gubernur NTB Zulkieflimansyah meninjau ulang pemberlakukan PPKM mikro maupun PPKM Darurat di NTB.

Massa aksi menilai, kebijakan itu tidak efektif dan membuat masyarakat makin terpuruk.

"Kami menolak pemberlakuan PPKM, menolak pemberian tunjangan beras untuk pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN), mendesak pemberian tes swab gratis, mendesak produksi segala peralatan medis untuk covid-19 gratis untuk masyarakat," kata Huswatun Khasanah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com