BONDOWOSO,KOMPAS.com – Warga Desa Jatitamban, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso, menolak lembaga pendidikan seperti taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah pertama (SMP), dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri.
Kepala Desa Jatimtamban Joko Purnomo menjelaskan, warga sempat menggelar demonstrasi menolak SMPN 1 Wringin dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri.
“Warga takut tertular karena rumahnya berdekatan,” kata dia kepada Kompas.com via telepon, Selasa (27/6/2021).
Menurut dia, penolakan ini bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya, warga desa tetangga juga menolak sebuah TK dijadikan tempat isolasi mandiri.
Penolakan itu dilakukan warga Desa Wringin. Setelah itu, penolakan berlanjut ketika SMPN 1 Wringin disebut hendak diubah menjadi tempat isolasi mandiri.
Baca juga: Warga Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 di Puskesmas, Ini Langkah Satgas Bondowoso
Joko menambahkan penentuan tempat isolasi mandiri itu dilakukan oleh musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) setempat.
Karena penolakan itu, muspika setempat kembali berkoordinasi untuk mencari solusi terkait masalah tersebut.
“Warga tetap menolak, pihak Muspika masih mencari solusi terkait masalah tersebut,” papar dia.
Joko juga tak bisa berbuat banyak. Ia memilih mengakomodasi aspirasi warga yang menolak SMPN 1 Wringin sebagai tempat isolasi mandiri.
“Kalau saya ikut warga, takut tertular juga,” tambah dia.