Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batam Terapkan PPKM Level 4, Rapid Test Massal Terkendala

Kompas.com - 26/07/2021, 17:59 WIB
Hadi Maulana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, mengalami kendala dalam melakukan tes masal untuk mendeteksi Covid-19.

Sebelumnya, Pemkot Batam merencanakan tes massal serentak menggunakan rapid test antigen.

Hal itu dilakukan untuk mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Baca juga: Aturan Baru di Batam, Pasien Isoman di Rumah Akan Dijemput, Tes Antigen Massal Segera Digelar

Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan, kendala saat ini adalah kekurangan alat.

Saat ini, Pemkot Batam hanya memiliki 18.000 alat rapid test antigen.

Rudi mengatakan, ada kemungkinan pelaksanaan rapid test antigen massal dilakukan secara bertahap.

“Kami kekurangan alat. Stok yang ada hanya 18.000 alat rapid test antigen. Meski dilakukan, namun tidak bisa secara serentak, melainkan secara bertahap,” kata Rudi saat dihubungi, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Cerita Petugas Penyekatan, Kerja Siang Malam dan Rahasia Tetap Bugar

Ia mengatakan, untuk sisanya, Pemkot Batam akan membeli alat tes dari anggaran yang ada.

“Selain beli berdasarkan anggaran yang ada, kami juga akan minta ke pusat sebanyak 200.000 rapid test antigen," kata Rudi.

Dari anggaran yang ada saat ini, Rudi mengatakan, Pemkot hanya bisa membeli sekitar 200.000 alat rapid test antigen.

"Target kami akan ada 400.000 masyarakat di masing-masing kecamatan yang mendapatkan tes massal rapid test antigen. Makanya kami berharap ada bantuan dari Kemenkes sebanyak 400.000 alat rapid test antigen,” kata Rudi.

Baca juga: Varian Alpha dan Delta Ditemukan di Batam, Warga Diminta Waspada

Mengenai data, Rudi mengaku akan menggunakan data dari pihak RT/RW di masing-masing kelurahan.

“Untuk pelaksanaannya akan diserahkan kepada pihak Puskesmas di kecamatan, dengan mengubah konsep yang sebelumnya sudah dilakukan dalam upaya tracing,” kata Rudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com