Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlaku PPKM Level 4 di Batam, Pedagang Kuliner Resah: Pakai Sistem Bungkus, Jangankan Untung, Modal Saja Tak Balik...

Kompas.com - 26/07/2021, 17:01 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com -- Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mulai dikeluhkan oleh pelaku usaha di Batam, terutama pelaku usaha di bidang kuliner.

Sugeng, salah seorang pemilik usaha Cirou Spicy di kawasan Tiban 3, Sekupang mengaku perpanjangan PPKM di Batam ini benar-benar memukul usaha makanan miliknya.

Sebab sejak pemberlakuan PPKM, penghasilannya sehari hanya terhitung belasan ribu rupiah.

“Jangankan untung, modal saja tidak balik, jadi saya ambil keputusan untuk menutupnya sementara,” kata Sugeng melalui telepon, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Saat Penjual Gorengan hingga Pedagang Minuman Kibarkan Bendera Putih…

Ia mengaku proses take away atau sistem bungkus sama sekali tidak memberikan dampak positif terhadap usaha kulinernya. 

Karena biaya operasional sehari-hari sama sekali tidak bisa untuk membayar gaji karyawan dan membeli bahan pokok untuk berjualan.

“Omzet tidak dapat menggaji karyawan dan membeli bahan pokok. Bagaimana mau bertahan," ujar Sugeng.

Baca juga: Setelah Pedagang dan Pengusaha Hotel di Jabar, PKL di Banten Juga Kibarkan Bendera Putih

Gara-gara PPKM , omzet per hari turun jadi belasan ribu rupiah

Pemberlakuan PPKM ini menurutnya membuat daya beli masyarakat menurun, karena lebih memilih memasak di rumah ketimbang membeli makanan dari luar.

"Sebelum PPKM omzet dalam sehari masih mencapai ratusan ribu (rupiah per hari), bahkan kalau ramai bisa sampai Rp 1 jutaan per hari. Tapi setelah PPKM, anjlok sekali,” papar Sugeng.

“Saya berharap agar PPKM dievaluasi, lihat kami rakyat kecil ini, cari makan susah, bantuan untuk pelaku usaha juga tidak ada," tambah Sugeng.

Baca juga: Jeritan Perajin Kopiah Cianjur, Sudah 2 Musim Haji Dibatalkan, Omzet Pun Terjun Bebas

Selama PPKM, terpaksa rumahkan karyawan dan tutup usaha

Senada juga diungkapkan oleh pemilik Mayumi Kopitian, Tengku Nelda yang baru saja kembali membuka usahanya setelah tidur panjang selama 10 hari.

Nelda, panggilannya, memilih menutup usaha sementara dan merumahkan karyawan, dikarenakan omzet per hari yang tidak dapat dicapai.

"Dengan berdoa, saya mulai lagi mas buka hari ini setelah 10 hari tutup. Kemarin karena PPKM, bahkan omset per hari tidak nutup biaya operasional," kata Nelda, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Mulai Hari Ini Batam Tak Terapkan PPKM Darurat, tapi PPKM Level 4, Ini Bedanya

Baru saja beroperasional kembali, Nelda menjelaskan bahwa saat ini kondisi jualannya masih dalam kategori sepi pembeli.

Nelda beranggapan hal ini, mungkin dikarenakan konsep PPKM yang meminta masyarakat agar tidak makan di lokasi berjualan atau take away.

"Berpengaruh juga mas, tidak bisa dine in. Sampai jam ini masih dalam kategori sepi sih," ungkap Nelda.

Baca juga: Varian Alpha dan Delta Ditemukan di Batam, Warga Diminta Waspada

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com