Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlelap di Trotoar dengan Anaknya, Pedagang Kerupuk "Sangsara" Kaget Dagangannya Diborong Kapolresta dan Disuruh Pulang

Kompas.com - 24/07/2021, 13:10 WIB
Irwan Nugraha,
Khairina

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kisah mengharukan terjadi saat pelaksanaan patroli berskala besar penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 oleh Tim Gabungan Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 di wilayah Kota Tasikmalaya, Sabtu (24/7/2021) dini hari.

Tim dengan konvoi kendaraan berkeliling menyisir wilayah perkotaan Tasikmalaya dengan memberikan bantuan paket sembako, serta memborong pedagang kaki lima jenis makanan yang masih buka meski sudah sepi pembeli.

Rombongan patroli pun melihat seorang pria paruh baya pedagang keliling kerupuk Sangsara atau camilan tradisional berbahan baku tepung kanji berwarna merah putih.

Dia sedang terlelap di trotoar emperan toko bersama anak perempuannya berusia 10 tahunan di Jalan Mitra Batik, Kota Tasikmalaya.

Baca juga: 3 Hari Isolasi Mandiri karena Batuk Pilek, Pria Ini Ditemukan Meninggal, Ternyata Positif Covid-19

Tiba-tiba Kepala Polres Kota (Polresta) Tasikmalaya AKBP Doni Hermawan, turun dari mobilnya dan langsung menghampiri ayah dan anak perempuannya tersebut yang terlelap dan terlihat sangat kelelahan.

Doni pun duduk di samping pria paruh baya tersebut, sesekali membisik secara perlahan berupaya membangunkan dan hendak menanyakan alasan kenapa sampai tertidur di trotoar serta di depannya masih ada puluhan bungkusan kerupuk tersebut.

"Saya bangunkan, saya tanya, ternyata bapak itu bersama anaknya asal Ciamis yang setiap hari berdagang kerupuk tradisional gitu, Sangsara nama kerupuknya, keliling di Tasikmalaya. Mungkin karena kelelahan terlelap di trotoar emperan sama anak perempuannya. Karena sudah tengah malam mau subuh, saya beli dan beri ongkos buat pulang ke Ciamis, kasihan," jelas Doni kepada Kompas.com di kantornya, Sabtu pagi.

Doni menambahkan, pria paruh baya tersebut terlihat kaget saat bangun dan langsung pulang menaiki angkutan umum bus ke arah Ciamis setelah diberi uang dan diborong kerupuknya seharga Rp 300.000.

Padahal, sisa dagangan kerupuk yang berjumlah 25 bungkus lagi itu biasanya dijual seharga Rp 1.000 per bungkusnya.

Baca juga: Selebgram Herlin Kenza dan Pemilik Toko yang Timbulkan Kerumunan di Aceh jadi Tersangka

Pria paruh baya itu pun langsung membangunkan anak perempuannya yang masih terlelap di sampingnya untuk pulang dan menaiki bus yang melintas ke wilayah Ciamis dari Tasikmalaya.

"Kita beli dan berikan bantuan dan diarahkan kembali ke rumahnya sekitar karena sudah mau Subuh. Hal seperti ini, kita terus kontinyu kepada sasaran yang terdampak. Aduh, kalau namanya saya kurang tahu, soalnya malam itu dadakan," tambahnya.

Selain pedagang kerupuk tersebut, lanjut Doni, pihaknya pun sebelumnya memberikan bantuan paket sembako dan melakukan hal sama kepada para pedagang makanan yang masih buka meski sudah tak ada pembeli.

Hal itu, demi meringankan para pedagang kecil yang selama ini terdampak saat penerapan PPKM Level 4 di Kota Tasikmalaya.

"Seleian itu, kegiatan patroli berskala besar itu pun memberikan bantuan paket sembako ke pedagang lainnya. Kita borong, kita beli, dan Alhamdulillah, bisa bantu para pedagang kecil. Patroli itu pun sekaligus antisipasi gangguan Kamtibmas juga," ujar Doni.

Bantuan berupa paket sembako pun secara khusus terus digelontorkan kepada warga terdampak PPKM dan warga yang sedang isolasi mandiri (isoman) oleh seluruh unsur pemerintahan yang ada di Kota Tasikmalaya.

Pihaknya berharap bantuan langsung ini akan membantu meringankan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-harinya saat terdampak PPKM demi menekan penyebaran Covid-19. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com