MATARAM, KOMPAS.com-Tiga hari menjalani isolasi mandiri karena flu dan batuk di sebuah rumah kosong milik keluarganya, Ags (32) warga Gomong, Kota Mataram ditemukan meninggal dunia, Jumat (23/7/2021) pukul 20.00 Wita.
Ags menempati rumah kosong milik keluarganya di Lingkungan Taman Kapitan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram sejak Selasa (20/7/2021) karena mengalami batuk dan flu. Dia tidak dalam kondisi yang parah.
"Dia itu isolasi mandiri begitu mengalami flu dan batuk, menempati rumah keluarga yang kebetulan kosong, sempat nelepon kok sorenya, kita enggak percaya tiba-tiba dia sudah meninggal sendirian di dalam kamar," kata Agung, saudara ipar Ags, pada Kompas.com, Jumat malam saat warga berkumpul di rumah yang ditempati Ags.
Baca juga: Selebgram Herlin Kenza dan Pemilik Toko yang Timbulkan Kerumunan di Aceh jadi Tersangka
Agung menuturkan, keluarga mengetahui yang bersangkutan meninggal saat digedor untuk menerima kiriman makan malam persis setelah waktu shalat isya.
"Pintu saya dobrak setelah dapat kabar itu, dan kami menemukan saudara kami dalam keadaan tak merespon apapun, karena khawatir kami kabari ke lingkungan setempat, mengingat kami tahu dia isoman, tapi tidak lapor ke pihak rumah sakit, " kata Agung menjelaskan.
Dari pantauan di lokasi, terlihat kerumunan warga. Sejumlah anggota polisi berada di lokasi, mengingatkan warga tidak berkerumun.
Keluarga berupaya menghubungi petugas kesehatan dan siapa pun yang mereka kenal untuk membantu proses evakuasi, memastikan jenazah aman dari Covid-19 atau justru terpapar virus corona.
Direktur Rumah Sakit Provinsi Lalu Herman Mahaputra yang dikonfirmasi terkait laporan warga yang meninggal menyarankan keluarga menelpon 911, mengingat yang bersangkutan belum melaporkan diri jika melakukan isolasi mandiri.
Sekitar pukul 21.31 Wita, hampir 2 jam akhirnya petugas Covid-19 tiba dan melakukan pengecekan serta tes swab pada jenazah.
Hasilnya positif Covid-19 sehingga harus dilakukan pemulasaran serta pemakaman sesuai protokol Covid-19.
"Ini kami dapatkan laporan dari warga ada warga yang meninggal, kami langsung ke lokasi tapi harus menunggu tim medis atau petugas satgas Covid-19 agar dilakukan swab untuk memastikan yang bersangkutan positif atau negatif Covid-19, dan hasilnya positif, " kata Babinkamtipmas Ampenan Iptu Agung Dewanto.
Baca juga: Ridwan Kamil Perintahkan Pejabat Pemprov Jabar Turun ke Jalan Bantu Warga
Petugas dan mobil ambulans juga tiba dan mengevakuasi jenazah. Petugas membawa kain kafan, plastik dan kantung jenazah berwarna oranye. Proses itu disaksikan langsung, bahkan seorang anggota keluarga ikut mengevakuasi jenazah lengkap dengan APD lengkap.
Keluarga korban tak kuasa menahan kesedihan, tangis mereka pecah meski hanya bisa menyaksikan dari balik jendela.
"Kami sebelumnya baik-baik saja, sekarang kok sudah meninggal, " seorang perempuan berusia lanjut, keluarga Ags, yang terus menangis di beranda rumah sambil memegang kaca jendela.
Warga yang berkerumun diminta pulang dan tidak berada di lokasi, hingga akhirnya jenazah berhasil diangkat ke mobil ambulans menuju RSUD Kota Mataram.