WAINGAPU, KOMPAS.com - Posko Covid-19 Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), melaporkan terdapat 822 kasus aktif Covid-19 hingga Kamis (22/7/2021).
Data yang dikirimkan Sekretaris Dinas Kesehatan Sumba Timur Tinus Ndjurumbaha menyebutkan, sebanyak 762 pasien Covid-19 menjalani isolasi mandiri.
Sedangkan, 29 pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umbu Rara Meha dan 31 orang menjalani isolasi di tempat karantina terpusat Hotel Cendana, Sumba Timur.
Tambah tempat karantina terpusat
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq mengatakan, pemerintah daerah setempat diharapkan segera menyiapkan rumah sakit khusus untuk menangani pasien Covid-19.
Hal itu untuk menyikapi tingginya kasus aktif positif Covid-19 di Sumba Timur dan Surat Edaran Gubernur Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Fakta Oksigen Palsu di Tulungagung, Polisi: Tabung Itu Berisi Oksigen Selam, Aman bagi Manusia
Ali menuturkan, surat edaran gubernur tersebut meminta supaya setiap kabupaten menyiapkan satu rumah sakit khusus untuk menangani pasien Covid-19.
Ia mengungkapkan, sudah saatnya pemerintah daerah Sumba Timur menunjuk RSUD Umbu Rara Meha sebagai rumah sakit khusus pasien Covid-19.
"Dia (RSUD Umbu Rara Meha) memang selama ini dijadikan rumah sakit rujukan Covid-19. Dan, yang paling siap adalah dia. Dia jangan lagi terima pasien umum. Dia kosentrasi saja menangani (pasien) Covid-19," kata Ali kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Kamis malam.
Selain itu, Ali berharap Pemkab Sumba Timur menambahkan tempat karantina terpusat untuk menampung seluruh pasien Covid-19 yang isolasi mandiri.
"Harus ada isolasi terpusat. Covid-19 ini kalau mau setop, isolasi mandiri itu tidak boleh ada. Dia harus isolasi yang terkonsentrasi (di satu tempat)," ungkap Ali.
"Pemerintah (Kabupaten Sumba Timur) jangan lagi ketinggalan. Ini harus cepat," ujar Ali menambahkan.