SURABAYA, KOMPAS.com - Sekelompok warga Kota Surabaya menolak rencana Pemkot Surabaya memanfaatkan salah satu gedung di kompleks Gelora Bung Tomo Surabaya sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
Jumat (23/7/2021), mereka menggelar aksi menutup jalan akses masuk ke komplek GBT.
Menurut warga, gedung tersebut rencananya mulai dioperasikan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 mulai Jumat siang.
"Kita menolak karena kami khawatir warga tertular," kata Muid, warga Kelurahan Sumberejo Kecamatan Pakal saat dikonfirmasi Jumat sore.
Baca juga: Duduk Perkara Warga Situbondo Hancurkan Peti Jenazah Pasien Covid-19, Tolak Pemakaman Prokes
Muid menjelaskan, ada 4 RW yang menolak karena lokasi tempat isolasi tidak jauh dari pemukiman warga.
"Malam ini pihak Pemkot Surabaya kembali bertemu dengan warga untuk membahas lokasi isolasi tersebut," jelasnya.
Menurut Muid, warga di 4 RW tersebut juga banyak yang bekerja di kompleks GBT.
"Warga yang bekerja di kompleks GBT juga menolak di pekerjakan di tempat isolasi jika memang benar akan dioperasikan," ujarnya.
Baca juga: Suami Istri Rela Jual Tas Koleksi demi Aksi Cantol Sembako, Bantu Warga Terdampak Pandemi
Juga tolak gedung SD sebagai tempat isolasi
Di hari yang sama, di sejumlah lokasi, kelompok warga juga menolak pengoperasian gedung sekolah dasar sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
Seperti di SDN Barata Jaya di Kelurahan Barata Jaya Kecamatan Gubeng.