Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemakaman Jenazah Covid-19 di TPU Giriloyo Magelang Meningkat, Petugas Kewalahan

Kompas.com - 23/07/2021, 17:43 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di Kota Magelang, Jawa Tengah, meningkat beberapa waktu terakhir.

Petugas pemakaman di TPU Giriloyo Kota Magelang pun kewalahan menguburkan jenazah secara protokol kesehatan (prokes).

Untuk diketahui, TPU Giriloyo dijadikan lokasi terpusat dan disediakan blok khusus untuk pemakaman jenazah Covid-19 warga Kota Magelang.

Lahan di blok itu cukup luas, sebagian sudah terisi dengan ditandai nisan-nisan yang berjajar.

Sebagian lahan lagi terlihat ratusan liang lahat masih kosong. Seolah sudah dipersiapkan jika sewaktu-waktu ada jenazah yang akan dimakamkan secara prokes.

Baca juga: Cerita Komut RS di Magelang Kesulitan Dapatkan Oksigen untuk Pasien Covid-19

Kepala Bidang Pengelolaan Penerangan Jalan Umum, Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang Yetty Setiyaningsih menyebutkan, pada Juni 2021 tercatat ada 45 pemakaman dengan prokes.

Kemudian, sampai menjelang akhir Juli 2021 ada sekitar 130 pemakaman.

Bahkan, kata Yetty, dalam sehari tim pernah memakamkan  16 jenazah dengan prokes dan 4 non-prokes.

Dikatakan Yetty, TPU Giriloyo terdapat 22 petugas untuk memakamkan jenazah dengan prokes maupun non-prokes.

Namun, seiring lonjakan kasus beberapa pekan terakhir petugas dibagi dalam tiga shift kerja.

“Petugas kami melayani pemakaman dengan prokes dan non prokes, tentu saja kami kewalahan karena meningkat tajam. Lalu kami bagi mereka jadi 3 tim yang bekerja 3 shift, yakni pukul 07.00-12.00 WIB, 12.00-17.00 WIB dan pukul 17.00-22.00 WIB," papar Yetty, kepada wartawan, Jumat (23/7/2021).

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 di Banyumas Capai 555 Kasus Bulan Ini, Tertinggi Selama Pandemi

Setelah itu, kata Yetty, ada jadwal piket mulai pukul 22.00-07.00 WIB. Selain membagi shift, pihaknya juga menambah jumlah petugas dengan memperbantukan dari bidang atau seksi lain.

"Misalnya, di bidang saya ada seksi perawatan pohon peneduh, mereka kita alihkan jadi petugas pemakaman. Jadi setiap tim ada 8 orang petugas," ungkapnya. 

Guna menjaga kesehatan tim, pihaknya memberikan asupam vitamin, madu dan susu setiap hari. Alat pelindung diri (APD) juga disiapkan untuk mereka, termasuk makan bergizi.

“Vitamin, madu sama susu setiap hari. Makana disediakan dari kantor. Termasuk kalau shift malam juga disediakan, karena mereka bekerja tidak kenal waktu, harus di-support," terangnya.

Dijelaskan Yetty, pemakaman dengan prokes di TPU Giriloyo hanya khusus warga Kota Magelang dan tanpa dipungut biaya.

"Kalau shift malam ya kita tetap sediakan karena mereka itu kan kerjanya nggak kenal waktu. Kita mau tidak mau harus support lebih juga,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com