Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Canangkan "Seruan Konvalesen", Wali Kota Salatiga: Keluarga Saya Pernah Dibantu Pendonor

Kompas.com - 22/07/2021, 12:34 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Wali Kota Salatiga Yuliyanto mencanangkan Gerakan Serval (Seruan Konvalesen) kepada pasien Covid-19 yang telah sembuh.

Gerakan ini bertujuan membantu pasien yang membutuhkan donor plasma konvalesen.

Yuliyanto mengatakan dirinya dan keluarga berkomitmen membantu pasien Covid-19 karena pengalaman sekeluarganya pernah terpapar virus tersebut.

"Anak saya kemarin itu sempat parah hingga membutuhkan donor plasma konvalesen, sekarang ini kesempatan kami membantu pasien lain yang harus didonor plasma konvalesen," jelasnya, Kamis (22/7/2021) di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga.

Baca juga: Pemprov Kalbar Impor Oksigen dari Malaysia

Awalnya, seluruh anggota keluarga Yuliyanto berniat menjadi donor plasma konvalesen.

"Namun kan ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, jadi ini sementara saya dan anak tertua yang donor," ungkapnya.

Setelah ini, lanjutnya, dirinya meminta Dinas Kesehatan Kota Salatiga untuk melakukan pendataan terhadap ASN yang pernah terpapar Covid-19 untuk menjadi peserta donor.

"ASN yang terkena Covid-19 kan juga banyak, kalau yang memenuhi syarat menjadi pendonor plasma konvalesen, maka saya minta segera mendaftar secara sukarela," kata Yuliyanto.

Baca juga: RS Rujukan Covid-19 di Banjarmasin Kekurangan Nakes, Rekrutmen Dibuka

Selain itu, Yuliyanto juga berharap masyarakat yang telah sembuh juga tidak segan-segan mendonorkan plasmanya dengan menghubungi PMI.

"Kita lihat sekarang ini banyak yang kebingungan mencari donor karena banyak pasien yang telah sembuh enggan menjadi donor, ayo sekarang kita saling bantu untuk menyelamatkan pasien yang membutuhkan," ungkapnya.

Dengan pendataan tersebut diharapkan saat ada yang membutuhkan, bisa lebih mudah dan cepat mendapatkan.

"Ini pentingnya bank data pasien, untuk memudahkan agar pasien tidak kebingungan mencari pendonor," kata Yuliyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com