Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketersediaan Oksigen di RS PKU Muhammadiyah Gamping Menipis, Hanya Bertahan hingga Rabu Dini Hari

Kompas.com - 21/07/2021, 06:47 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketersediaan oksigen likuid milik PKU Muhammadiyah Gamping dikabarkan menipis dan diperkirakan bisa bertahan hingga Rabu (21/7/2021) pukul 03.00 WIB.

Terkait hal ini, Direktur RS PKU Muhammadiyah Gamping Ahmad Faisal mengatakan PKU Gamping memiliki sentra oksigen likuid dengan kapasitas 5,5 ton.

"Kita pakai oksigen likuid dengan kapasitas tangkinya kurang lebih 5,5 ton. Saat ini oksigen likuid kita hanya bertahan sampai kurang lebih pukul 03.00 dini hari," katanya, Selasa (20/7/2021) malam.

Baca juga: Pekan Ini Semua Daerah di Banten Masuk Zona Merah Covid-19, Kecuali Lebak

Untuk mengatasi oksigen likuid yang menipis, pihaknya memiliki cadangan tabung oksigen dengan jumlah 20 tabung.

"Iya, ini ada cadangan 20 tabung oksigen dari Samator," katanya.

Ahmad menambahkan tabung oksigen sebanyak 20 buah tersebut diperkirakan bisa bertahan antara 2 hingga 3 jam.

"Ini ada cadangan tabung oksigen (gas) mudah-mudahan cukup untuk menunggu pasokan dari samator yang rencananya berangkat dari Semarang besok (Rabu-red) pagi," jelas dia.

Pihaknya belum mengetahui kapan pasokan oksigen likuid datang ke PKU Muhammadiyah Gamping, karena kedatangan oksigen likuid tergantung dengan waktu keberangkatan tangki oksigen likuid.

Ahmad menjelaskan dengan kondisi oksigen yang menipis ini pihaknya selalu berkomunikasi dengan satgas oksigen di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta dan melaporkan kondisi terbaru.

"Belum tahu tergantung berangkatnya jam berapa," imbuh dia.

Oksigen sendiri difokuskan untuk pasien Covid-19 sedangkan untuk non Covid oksigen difokuskan bagi pasien yang berada di Intensive Care Unit (ICU) dan Intensive Coronary Care Unit (ICCU).

"Saat ini fokusnya untuk pasien Covid-19, yang non Covid-19 hanya untuk pasien ICU dan ICCU yang jumlahnya tidak banyak," ungkapnya.

Baca juga: Cuci Jeroan Hewan Kurban, Pemuda Tenggelam di Sungai Brantas

Sementara itu, Ketua Satgas Oksigen DI Yogyakarta Tri Saktiyana, menjelaskan selain menggunakan cadangan tabung oksigen PKU Muhammadiyah Gamping juga dapat menggunakan oksigen konsentrator yang ada di Dinas Kesehatan DI Yogyakarta.

"PKU juga dapat menggunakan Oksigen Konsentrator yang baru saja diterima via Dinkes DIY," katanya.

Tri juga menyampaikan bahwa saat ini rumah sakit yang berada di Jawa telah membangun jejaring untuk antisipasi masalah oksigen ini.

Lebih lanjut, Tri menjelaskan bahwa rumah sakit diminta untuk melaporkan ketersediaan oksigen melalui RS online sebelum pukul 12.00 WIB.

Namun, kendala lainnya yang ditemui adalah jumlah produksi oksigen dari produsen.

"Permintaan sudah di update, namun produksi dan transportasi oksigen masih perlu ditingkatkan," katanya.

Ia menambahkan peralihan produksi dari oksigen dari industri ke oksigen medis belum berjalan sesuai dengan volume yang dibutuhkan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com