JAYAPURA, KOMPAS.com - RSUD Jayapura mulai kewalahan dalam menghadapi gelombang kedua Covid-19.
Jumlah pasien Covid-19 yang mengalami lonjakan membuat rumah sakit penuh, bahkan melebihi daya tampung (bed occupancy rate/BOR).
Akibatnya, banyak pasien Covid-19 yang harus dirawat di teras dan selasar rumah sakit.
"Pasien di RSUD Jayapura masih dirawat di selasar dan teras. BOR rumah sakit di Jayapura dari sembilan rumah sakit rata-rata sudah 97 persen, di RSUD Jayapura lebih dari 100 persen," ujar Wakil Direktur RSUD Jayapura, Silwanus Sumule, di Jayapura, Selasa (20/7/2021).
Sebagian ruang perawatan penyakit umum di RSUD Jayapura, kini sudah diubah fungsinya menjadi ruang perawatan pasien Covid-19.
Baca juga: Bandara dan Pelabuhan di Papua Akan Segera Ditutup oleh Gubernur, Ini Penyebabnya
Oksigen habis, nakes terpapar Covid-19
Kondisi tersebut, sambung Silwanus, diperparah dengan ketersediaan oksigen yang sempat habis.
Selasa pagi ini, ada tiga pasien meninggal dunia. Namun Silwanus belum bisa memastikan apakah kematian tersebut berhubungan dengan oksigen yang habis.
"Tadi pagi ada tiga kematian di RSUD Jayapura, kami (RSUD Jayapura) sempat kehabisan oksigen, tadi pagi saya dilaporkan kami sudah dapat 20 tabung oksigen yang biasa habis dalam 4-5 jam. Kami sedang berusaha mendapatkan oksigen yang ada untuk dapat menolong saudara-saudara kita," kata dia.
RSUD Jayapura juga harus menghadapi situasi kekurangan tenaga kesehatan (nakes) karena banyak yang terpapar Covid-19.
"Petugas kami di RSUD Jayapura 88 orang positif, ada enam dokter spesialis termasuk dokter spesialis paru dan dokter patologi klinik harus isolasi mandiri," tutur Silwanus.
Baca juga: Saya Yakin Waktu Diangkat ke Bed, Istri Saya Sudah Meninggal