PAMEKASAN, KOMPAS.com - Beberapa kali ibu hamil yang dinyatakan positif Covid-19 kebingungan mencari rumah sakit saat hendak menjalani operasi sesar di Kabupaten Pamekasan.
Bahkan, ada ibu hamil yang harus melahirkan ke luar daerah karena ditolak di sejumlah rumah sakit di Pamekasan.
Anggota DPRD Pamekasan Maskur Rasyid mengatakan, cukup Agustin Damayanti yang kesulitan mencari rumah sakit saat melahirkan beberapa waktu lalu.
Bupati Sampang harus turun tangan untuk membantu proses persalinan Agustin di RS Kabupaten Sampang.
“Saya merasa malu karena pemerintah Kabupaten Pamekasan tidak bisa melayani ibu yang mau melahirkan karena alasan positif Covid-19,” ujar Maskur Rasyid melalui rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (16/7/2021).
Baca juga: Semua RS Menolak Agustin Saat Akan Melahirkan karena Positif Covid-19
Menurut Maskur, RSUD Smart Pamekasan seharusnya tidak hanya menyediakan ruang isolasi bagi pasien umum saja.
RSUD Smart Pamekasan, kata dia, juga harus menyediakan ruangan khusus untuk membantu proses lahiran ibu hamil dengan status positif Covid-19.
“Kalau sudah urusannya dengan proses operasi kelahiran, maka taruhannya adalah hidup dan mati. Maka harus ada ruang isolasi dan ruang bedah bagi ibu yang mau melahirkan,” ungkapnya.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan ini menambahkan, saat ini kondisi masyarakat sedang dilanda berbagai kesulitan karena pandemi.
Selain rumah sakit yang sudah tidak bisa menerima pasien covid-19, banyak masyarakat yang meninggal di rumah karena tidak mendapat pelayanan kesehatan secara maksimal.