MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengakui tingkat ketaatan masyarakat di daerahnya dalam menerapkan protokol kesehatan masih rendah, terutama memakai masker.
Dia mengaku kesulitan untuk mengajak masyarakat menggunakan masker.
Salah satu tempat yang paling sulit mengikuti perintah menggunakan masker adalah pasar tradisional.
"Kita suruh pakai masker saja di pasar itu, di situ masih 20 persen yang menggunakan. Berarti 80 persen itu yang sangat membahayakan," kata Edy di rumah dinas gubernur di Medan, Jumat (16/7/2021).
Baca juga: Gubernur Edy Keberatan Status Medan dan Kota Sibolga di Level 4 Covid-19
Selain pasar tradisional, tempat yang paling sering dijumpai Edy dengan penerapan protokol kesehatan cenderung rendah adalah tempat ibadah.
"Jangankan di pasar, di tempat ibadah saja sulit sekali. Harus dipaksa untuk menggunakan masker," sebut Edy.
Padahal, kata Edy, taat menerapkan prokes menjadi kunci penanggulangan masalah Covid-19. Apalagi, dalam tiga hari terakhir, penambahan kasus baru di Sumut terus mencatatkan rekor.
Baca juga: Pecah Rekor Lagi, Positif Covid-19 di Sumut Bertambah 896 Kasus, Medan Penyumbang Terbesar
Edy mengatakan, sampai kini pemerintah masih terus berupaya untuk menekan penambahan kasus, baik dengan melakukan testing, tracing dan threatment (3T) maupun mempercepat program vaksinasi.
Tapi langkah itu tidak cukup. Masyarakat juga harus bersama-sama menekan masalah ini dengan disiplin dan taat menerapkan protokol kesehatan.
"Namun demikian, yang paling penting itu bukan vaksin. Yang paling penting adalah kesadaran semua rakyat untuk mematuhi (protokol kesehatan) karena adanya virus ini," pungkas Edy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.